MESKI sosis enak dan mudah diolah jadi berbagai makanan, ahli gizi dari US Academy of Nutrition and Dietetics, Jyoti Benjamin, MS, RD, CSO, FAND, CD, mengatakan ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi sosis demi kebaikan dirinya sendiri maupun bayi.
Alasannya karena tidak semua jenis sosis termasuk aman untuk ibu hamil. Beberapa jenis sosis dikenal mengandung bakteri yang berbahaya untuk kesehatan ibu dan janin. Apa saja?
1. Meningkatkan risiko berat badan berlebih
Sosis termasuk makanan yang tinggi kalori dan lemak sehingga dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih pada ibu hamil. Hal ini bisa menimbulkan masalah selama dan setelah kehamilan.
BACA JUGA:Â Berapa Lama Jarak Ideal untuk Hamil Lagi Setelah Melahirkan?
2. Mempengaruhi perkembangan ginjal janin
Sosis umumnya juga tinggi kandungan garamnya. Sebuah survei di Amerika menunjukkan, banyak produk sosis yang mengandung garam tersembunyi yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh.
Perlu dipahami, kadar natrium yang tinggi dapat mempengaruhi perkembangan ginjal janin dan juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu.
Makan sosis berlebihan tidak baik untuk kesehatan ibu hamil maupun janin Foto: Shutterstock© Disediakan oleh Kumparan Makan sosis berlebihan tidak baik untuk kesehatan ibu hamil maupun janin Foto: Shutterstock
3. Bisa terinfeksi bakteri listeria
Jenis sosis kering yang telah difermentasi dan siap makan bisa mengandung bakteri listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis. Penyakit ini dapat menyebabkan keguguran, penyakit parah, bayi prematur, atau kematian bayi baru lahir.
BACA JUGA:Â Begini Cara Atasi Ngidam
4. Risiko kena toksoplasmosis
Penyakit toksoplasmosis disebabkan oleh bakteri toxoplasma gondii yang ada di dalam daging mentah atau setengah matang. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau kebutaan pada bayi, kelahiran prematur, penyakit kuning, dan masalah perkembangan psikologis pada bayi baru lahir.
5. Bakteri salmonella dan E.coli
Sosis segar yang tidak dimasak dengan sempurna bisa jadi pembawa bakteri lain seperti salmonella dan E.coli. Salmonella biasanya menyebabkan diare, muntah, demam, dehidrasi, dan kram perut. Sementara, bakteri E. coli berisiko menyebabkan anemia dan infeksi saluran kemih. []
SUMBER: KUMPARANMOM