Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”
(QS Ath-Thalaq: 2-3)
Ramadhan segera berakhir, Syawal akan segera tiba. Umat muslim tak perlu khawatir rezeki akan menyusut ketika Ramadhan meninggalkan kita. Ada beberapa kunci yang perlu dilakukan untuk menjemput rezeki di bulan Syawal.
Kunci meraih keluasan rezeki adalah dengan bertakwa kepada Allah. Berikut upaya meraih derajat ketakwaan di sisi Allah sebagai ikhtiar menjemput rezeki di bulan Syawal.
- Membayar zakat fitrah
Ibnu ‘Abbas berkata, “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kata-kata kotor, juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barang siapa menunaikannya sebelum shalat (Id), zakat tersebut diterima. Barang siapa menunaikannya sesudah shalat, itu hanya dicatat sebagai sedekah biasa,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Membayar zakat fitrah dapat membersihkan dan melengkapi kekurangan puasa, serta bentuk solidaritas kepada fakir miskin yang tidak punya makanan di Hari Raya. Jika karena itu Allah ridha, maka Allah akan melipatgandakan balasannya.
- Puasa Syawal
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,” (HR Muslim). Puasa Syawal menjadi penyempurna amalan Ramadhan, jika dilaksanakan menjadi bukti ketaatan seorang hamba, yang dengan itu ridha Allah turun padanya. Jika Allah sudah ridha, maka Allah akan mudahkan urusannya (rezeki).
- Menjaga konsistensi amaliyah Ramadhan
Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan “training” umat Muslim untuk menjadi hamba yang bertakwa. Bila selama Ramadhan kita mampu berpuasa, shalat malam, bersedekah, dan ibadah lainnya, maka bulan Syawal jadi pembuktian berhasil tidaknya “training” tersebut—apakah amalan-amalan itu tetap konsisten dilakukan atau tidak.
- Silaturahim
Jika pada hari-hari biasa terlalu sibuk sehingga sulit bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, manfaatkan dengan baik momen libur Lebaran yang cukup panjang ini. Dengan bersilaturahim, dapat saling berinteraksi, bertukar informasi, dan menguatkan hubungan. Persaudaraan pun salah satu bentuk dari rezeki, karena semakin banyak kawan, semakin terbuka pintu-pintu untuk dimudahkan datangnya rezeki.
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim,” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
- Berbisnis
Berbisnis merupakan upaya ikhtiar menjemput rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan,” (HR Ahmad. Imam As Suyuthi menghasankan hadits ini dalam Al Jami’ Ash Shaghir, 1/30)
Bulan Syawal adalah hari raya, di mana biasanya permintaan pasar meningkat pesat. Ambil peluang tersebut dengan berbisnis musiman yang paling banyak dicari di bulan itu, seperti bisnis kue kering, pakaian, rental mobil, dan sebagainya.
Nur Fitriyani
Sumber: Majalah Ummi,