VIRUS corona bernama SAR 2019-Cov yang kini mencekam dunia disebut-sebut sebagai virus dengan penyebaran yang sangat cepat. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina, itu telah menyebar ke lebih dari 80 negara di dunia.
Berbagai negara telah melakukan tindakan guna menekan angka penyebaran virus. Berbagai cara dilakukan untuk menghindarkan kontak antar manusia dengan virus ini. Imbauan pun dilakukan agar masyarakat peduli untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh sebaik mungkin.
BACA JUGA: Ini Gejala Virus Corona pada Anak
Menjaga kebersihan dan kesehatan merupakan cara yang dianggap paling ampuh untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.
Bagaimana jika virus ini masuk ke dalam tubuh?
Infeksi virus tidak serta merta mematikan. Ada penyakit yang ditimbulkan virus tersebut. Serangan virus pun berproses dalam beberapa fase. Dalam kasus SARS 2019-CoV, sasaran virus adalah organ pernapasan, terutama paru-paru.
BACA JUGA: Pakai Masker Malah Tingkatkan Risiko Tertular Virus Corona, Ini Kata Ahli
Dikutip dari Viva, berikut ini fase penyerangan yang dilakukan virus corona tersebut tersebut:
Fase pertama: Menyerang Paru-paru
Target pertama dari virus corona adalah paru-paru. Seperti yang diketahui, virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Mereka menginfeksi sel-sel yang mungkin mempengaruhi kinerja sistem pernapasan.
Penularan juga datang melalui batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi COVID-19. Pada tahap awal ini penderita akan merasakan gejala seperti flu: demam dan batuk.
Fase Kedua: Virus mereplikasi diri
Masih dalam keluarga yang sama dengan SARS, virus corona diyakini oleh Matthew B. Frieman, profesor dari University of Maryland – School of Medicine, memiliki pola infeksi yang serupa. Pola pertama adalah replikasi virus.
Virus akan menjadi banyak dan menyebar ke daerah lain di bagian tubuh kurang lebih dalam waktu satu minggu setelah diserang. CT scan menunjukkan kerusakan pada paru-paru tersebut, tetapi virus berkembang sangat lambat.
Fase Ketiga: Virus mulai merusak sistem kekebalan tubuh
Pada fase ini kerusakan infeksi virus mulai menyerang sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tubuh menjadi semakin lemah sehingga penyakit juga muncul. Meningkatnya demam, kesulitan mendapatkan asupan oksigen, dan munculnya sindrom gangguan pernapasan adalah tanda-tanda tahap selanjutnya infeksi ini.
Fase Keempat: Virus corona dipercaya mengganggu produksi lendir dan fungsi bulu di paru-paru
Artikel National Geographic menjelaskan bahwa sel-sel paru memiliki dua kelas: satu bagian menghasilkan lendir dan lainnya memiliki rambut yang disebut silia. Kedua kelas ini membantu jaringan paru untuk dilindungi dari patogen.
Dalam kasus virus corona mirip dengan SARS, virus ini menyerang sel-sel ini, menyebabkan silia berfungsi sehingga kotoran dan lendir masuk dan mengisi paru-paru. Dari sini, fase infeksi terakhir dimulai.
Fase terakhir: Rusaknya paru-paru
Fase terakhir, fase kerusakan paru-paru. Dilansir dari e-book WHO yang menjelaskan SARS, dalam proses ini, pasien mungkin tidak mengalami demam atau hanya demam ringan, tetapi kondisi paru-paru semakin kritis. Itu disebabkan oleh kegagalan jaringan. []
SUMBER: VIVA