JAKARTA — Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan lima hal dalam rapat bersama Tim Kesehatan Haji Indonesia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Mekah, Sabtu (3/8/2019).
Pertama, terkait kesiapan safari wukuf yang harus dipersiapkan dengan matang. Safari wukuf merupakan fasilitas yang diberikan kepada jemaah sakit risiko tinggi untuk wukuf di Arafah. Jemaah yang safari wukuf akan diberangkatkan dari KKHI dengan 10 bus, yang telah dimodifikasi lengkap dengan peralatan medis.
BACA JUGA: Aktifitas Jamaah Haji Mulai Padat, Tim P3JH Siapkan Kondisi Darurat Medis
“Juga penyiapan pos-pos kesehatan kita di Arafah dan Mina, selain tentu yang ada di KKHI Mekah ini, karena biasanya kita terlalu mengkonsentrasi Armina tapi lupa bahwa kita punya KKHI yang menjadi pusat dari seluruh penanganan kesehatan kita,” kata Lukman Hakim di KKHI Mekah.
Berikutnya, Lukman menyampaikan terkait proses pengurusan jenazah jemaah haji Indonesia. Menurutnya, sejak proses memandikan, mengkafani, sampai dengan pemakaman, harus didampingi oleh petugas haji Indonesia.
“Baik petugas kesehatan maupun petugas sektor dan lain sebagainya, petugas kloter,” ujarnya.
Terakhir, Lukman meminta petugas kesehatan haji dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait seluruh penanganan kesehatan jemaah haji Indonesia. Sehingga tahun depan, ada perbaikan yang sifatnya lebih sistemik, menyeluruh, komprehensif terkait kesehatan jemaah haji.
“Ini upaya kita meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan bagi segenap jemaah haji Indonesia,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ketua TPIH: Jamaah Haji Indonesia Mesti Utamakan Selalu Keselamatan
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Indro Murwoko mengaku siap melaksanakan pesan-pesan Amirul Hajj untuk perbaikan layanan kesehatan jemaah haji Indonesia.
“Poinnya adalah punya sistem pengembangan yang sistemik, bahkan sampai lingkup regulasi, itu menjadi poin yang akan kita terapkan, kita lihat lagi untuk kebaikan, perbaikan sistem kesehatan haji yang akan datang,” ujar dr Indro. []
SUMBER: VIVA