SEJAK 9 Juni 2018 Israel telah menerapkan larangan berkunjung bagi turis Indonesia. Larangan ini diklaim sebagai ‘balasan’ atas kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang warga Israel berkunjung ke Indonesia.
Dampaknya, turis Indonesia tidak bisa mengunjungi beberapa tempat suci yang berada di tanah Palestina. Berikut lima situs suci yang tidak bisa dikunjungi turis Indonesia seperti dikutip dari Halallifestyle:
1. Masjid Al Aqsha
Masjid Al Aqsha adalah situs suci ketiga terpenting bagi umat muslim, setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Begitu banyak kejadian sejarah terkait umat Islam yang terjadi di Masjid Al Aqsha. Salah satu yang paling fenomenal adalah peristiwa Isra Mi’raj.
BACA JUGA: Kunjungi Kuil Sulaiman, Warga Israel Terobos Al Aqsha
Sejak dibangun, Masjid Al Aqsha sama sekali tidak mengalami pengurangan maupun penambahan luas wilayah. Tidak seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Mayoritas pendapat ulama menyatakan bahwa, Masjid Al Aqsha ini dibangun pada zaman Nabi Adam AS dan diperbaiki pada zaman Nabi Sulaiman AS karena mengalami kerusakan saat banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS.
Beberapa hadist menyatakan yang membangun Masjidil Haram dan Masji Al Aqsha adalah malaikat dengan rentang waktu pembangunan 40 tahun.
Saat ini, Masjid Al Aqsha terlihat cantik dengan pembangunan beberapa fasilitas seperti air mancur di halamannya dan juga kapasitas penampungan untuk 4.000 jamaah dalam melakukan ibadah.
2. Menara Daud
Atau yang lebih dikenal sebagai Menara Daud di umat Islam adalah benteng kuno yang menjadi saksi sejarah era Herodian, Binzantium dan awal berkembangnya Islam. Benteng ini sudah mengalami beberapa kali penghancuran saat masa Perang Salib.
Nama Menara Daud ini sebenarnya merupakan nama benteng tapi semenjak masa Kesultanan Utsmaniyah yang membangun masjid dengan minaret, nama Menara Daud ini lebih merujuk pada minaret tersebut.
BACA JUGA: Syeikh Al-Qaradhawi Berharap Syahid untuk Al-Aqsha
Setelah kemenangan Israel pada Perang Enam Hari pada tahun 1967, fungsi budaya dari benteng ini dipulihkan. Dan pada tahun 1989, Yerussalem Foundation mendirikan Museum Menara Daud, yang menceritakan tentang sejarah 4.000 tahun Yerussalem.
3. Dome of The Rock
Objek wisata yang berbentuk oktagonal ini berlokasi di puncak Gunung Bait Suci. Jika kita berada di Dome of The Rock, maka kita dapat melihat pemandangan kota dan menyaksikan megahnya kubah yang berasal dari batu. Struktur bangunan Kubah Batu ini mengadopsi arsitektur Bizantium.
Kubah Batu atau yang juga disebut sebagai Qubbat As-Sakhrah ini dibangun pada masa Umayah. Umat Islam meyakini bahwa disana adalah tempat dimana Nabi Muhammad SAW menjejakkan kakinya saat Isra Mi’raj. Ada juga yang mengatakan bahwa batu itu merupakan tempat Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail dan batu itu juga diyakini sebagai tempat lahirnya Nabi Daud.
4. Bukit Zaitun
Bukit Zaitun ini adalah pegunungan di sisi timur Yerussalem, yang memiliki tiga puncak yang terbentang dari utara hingga selatan. Puncak tertingginya mencapai 818 meter yang bernama At-Tur.
Mengikuti sejarah, bukit ini memiliki makna yang besar bagi kaum Yahudi dan umat Kristen. Sementara di Islam sendiri, buah zaitun memiliki penyebutan secara jelas dalam surat At Tin.
5. Tembok Ratapan
Tembok Ratapan ini merupakan tujuan utama orang-orang Yahudi. Karena ini berkaitan dengan kepercayaan mereka. Deretan orang Yahudi biasanya akan melakukan pengakuan dosa dan sesekali terlihat membenturkan kepala mereka ke tembok ratapan.
Menurut sejarah, tembok sepanjang 60 meter ini merupakan sisa dari bait suci yang dibangun oleh Raja Herodotus. Awalnya tembok ini memiliki panjang 485 meter. Mengapa orang Yahudi berdoa di tembok ini? Karena mereka mempercayai di tembok yang tersisa inilah ada Shekinah atau kehadiran Illahi.
Di area Tembok Ratapan ini, lokasi untuk pria dan wanita terpisah. Dan sebelum memasuki Tembok Ratapan setiap orang harus membasuh muka dan tangan. Juga dibagikan kippah atau peci kecil bagi para laki-laki. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE