NARSISTIK adalah kondisi gangguan kepribadian di mana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Pengidap kepribadian narsistik biasanya merasa bahwa dirinya memiliki pencapaian yang luar biasa dan lebih baik dari orang lain dan merasa bangga secara berlebihan pada dirinya. Hal tersebut terjadi meskipun pencapaian yang dimiliki biasa saja.
Perilaku narsistik wajib dihindari karena bisa merusak hubungan kita dengan orang lain, entah itu hubungan profesional, persahabatan bahkan pernikahan.
Gangguan ini sulit dikenali; Jika kamu khawatir seseorang yang kamu kenal adalah seorang narsisis – atau mungkin kamu sendiri bertanya-tanya apakah kamu memiliki kecenderungan narsistik – berikut beberapa perilaku seseorang yang mengidap narsistik:
1 Membuat segalanya tentang mereka
Inilah ciri paling kentara seorang narsisis: mereka sangat suka berbicara tentang diri mereka sendiri. Susan Heitler, seorang psikolog klinis mengatakan bahwa narsistik pada intinya adalah gangguan mendengarkan.
Saat kamu bicara dengan seorang narsisis, mereka sebenarnya tidak benar-benar mendengarkan dan mereka menunggu untuk membicarakan diri mereka sendiri.
Siapapun bisa saja salah dalam hal apapun, namun narsisis akan mengambil alih percakapan dan mengarahkannya ke arah mereka secara konsisten.
Orang narsisis bisa bertanya bagaimana dengan hari-hari kamu, namun ini lebih merupakan cara untuk memulai percakapan di mana mereka akan menjadi subjeknya. Mereka juga cenderung menyela dan mengalihkan pembicaraan.
Pada akhirnya, seorang narsisis akan marah ketika kamu mencoba untuk menyatakan pendapatmu. Orang narsisis selalu benar meskipun kesimpulannya tidak logis.
2 Sering bicara muluk-muluk
Kamu pasti pernah menjumpai seseorang yang suka ngomong yang muluk-muluk. Nah, perilaku narsistik adalah tentang menggunakan pernyataan ini untuk menarik perhatian dan mendapatkan kepercayaan dan kekaguman orang lain.
Orang narsisis merasa paling berhak. Alih-alih mengatakan, ‘Saya masih harus banyak belajar, tetapi saya cukup yakin saya bisa sukses,’ orang narsisis akan mengatakan sesuatu seperti, ‘Sejujurnya saya merasa saya pantas mendapatkan kenaikan gaji lebih banyak daripada orang lain di tempat kerja saya.”
Di sisi yang parah, narsisis sering membuat pernyataan yang muluk-muluk dan penuh dengan delusi “merekalah yang terbaik.” Seorang narsisis patologis percaya bahwa mereka bisa menjadi orang paling terkenal dengan menjatuhkan nama orang terkenal dan membandingkan diri mereka dengan orang itu, atau menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan pribadi dengan seorang tokoh penting. Mereka merasa sangat cocok untuk menguasai dunia dan delusi lain seperti ini.
3 Sering berdebat panjang
Orang narsisis parah menganggap dirinya selalu yang paling benar. Ketika hubunganmu dengan seorang narsisis ‘goyah,’ tabir itu turun, dan dia mulai berhenti mengatakan apa yang menurut mereka ingin kamu dengar. Kemudian, pertengkaran tumbuh lebih sering dan lebih intens.
Tidak ada pemenang dalam adu argumen dengan mereka. Karena, sekali lagi, narsisis tidak menanggapi logika. Satu-satunya target yang ingin mereka capai adalah bisa memenuhi tujuan mereka.
4 Sangat mengutamakan penampilan fisik
Orang narsisis lebih cenderung memakai pakaian yang mahal dan mencolok, berpenampilan teratur dan rapi dengan membutuhkan banyak persiapan.
Orang narsis biasanya sangat mengedepankan daya tarik fisik. Pria narsistik cenderung memilih wanita yang cantik. Ia lebih banyak menghabiskan untuk melatih kekekaran otot mereka.
Sementara wanita narsistik sering menghabiskan banyak waktu untuk bersolek.
5 Tak mau menerima kekalahan
Tidak ada yang suka dengan kekalahan, tapi ketika si narsisis kalah, mereka tidak bisa menerimanya dan memilih pergi. Sementara jika mereka menang, maka mereka merasa sangat bahagia.
Kamu akan tahu perbedaan antara dorongan kompetitif orang normal dan dorongan narsisis. Kamu akan merasa betapa menyiksa bersaing dengan orang narsisis, tidak peduli apa hasilnya. Begitu kamu tahu hasilnya, barulah kamu akan mengerti bahwa si narsisis lebih tertarik pada dominasi daripada kesenangan.
6 Suka melanggar aturan
Inilah salah satu tanda perilaku narsistik: Ketika kamu menegaskan sebuah aturan, mereka melanggarnya. Mereka sering mencari norma dan aturan sosial untuk dilanggar, seolah-olah itu adalah permainan.
Sebagai contoh kamu meminta mereka untuk tidak meminjamkan barang milikmu yang ia pinjam kepada siapapun, mereka malah menjualnya dengan alasan barang itu hilang.
Ini tentang bagaimana membangun citra superioritas dan otonomi. []
SUMBER: LIFEHACK