YAUMUL Hisab atau hari perhitungan amal berlangsung setelah kiamat tiba. Pada saat itu, manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama di dunia. Ada banyak perkara yang akan ditanyakan saat hari hisab itu tiba.
Hisab sendiri memiliki dua pengertian menurut istilah akidah, pertama al – ‘aradh (penampakan dosa dan pengakuan). Kedua, munaqasyah (diperiksa secara sungguh – sungguh).
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa hisab dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah dengan maksud pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.
BACA JUGA: 8 Perkara Umat Islam Jangan Abaikan Shalat
Di akhir QS An-Nahl (16) ayat 93 disebutkan:
وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“…Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.”
Perkara apa saja yang akan ditanyakan?
Berikut ini 7 perkara yang akan ditanyakan pada hari hisab:
1 Agama dan Alquran
Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah. Ketauhid-an akan dijadikan patokan dari segala amal perbuatan yang ada. Apabila ia tidak mengimani Allah dan Alqur’an, maka manusia tidak akan selamat untuk sampai ke surga. Hal ini terdapat dalam QS Az-Zukhruf (43) ayat 43 – 44:
“Maka berpegang teguhlah engkau kepada (agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sungguh, engkau berada di jalan yang lurus. Dan sungguh, Alqur’an itu benar – benar suatu peringatan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban.
2 Kekafiran dan kesyirikan
Manusia yang tidak mempercayai adanya Allah dan merupakan penyembah berhala, mereka akan mendapat azab yang pedih dikarena kekafiran dan kesyirikannya. Allah pasti akan menanyakan tentang kedua hal tersebut.
Hal ini terdapat dalam QS An-Nahl (16) ayat 56:
“Dan mereka menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami Berikan kepada mereka, untuk berhala – berhala yang mereka tidak mengetahui (kekuasaannya). Demi Allah, kamu pasti akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada – adakan.”
Kemudian, Allah menghinakan mereka sebagaimana dalam QS An-Nahl (16) ayat 27:
“Kemudian Allah Menghinakan mereka pada hari kiamat, dan Berfirman, “Di manakah sekutu – sekutu-Ku itu yang (karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi – nabi dan orang yang beriman)?” Orang-orang yang diberi ilmu berkata, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari ini ditimpakan kepada orang yang kafir.”
3 Dusta atau Kebohongan
Manusia yang tidak mengimani Allah sebagai Tuhan Yang Agung, mereka berbuat kedustaan. salah satunya tentang para malaikat yang mereka sebut berjenis kelamin perempuan.
Allah menerangkan bahwa manusia yang menganggap malaikat sebagai anak perempuan-Nya, berarti mereka telah berdosa besar. Hal ini terkandung dalam QS Al-Isra (17) ayat 40:
“Maka apakah pantas Tuhan Memilihkan anak laki – laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar – benar mengucapkan kata yang besar (dosanya).”
4 Kenikmatan dunia
Pada hari itu, manusia akan ditanyakan untuk apa harta yang diberikan kepadanya. Apakah mereka menghambur-hamburkan, bermegah-megahan, atau untuk sesuatu hal yang bermanfaat.
Allah berfirman dalam QS At-Takatsur (102) ayat 8:
“kemudian kamu benar – benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).”
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hal pertama yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah kenikmatan di dunia, dan seorang hamba akan ditanya, “Bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan melepaskan dahagamu dengan air yang dingin?” (HR. At – Tirmidzi)
5 Janji-janji dan kesepakatan
Sesungguhnya, segala janji dan kesepakatan akan dimintai pertanggung jawaban. Disebutkan dalam QS Al – Isra (17) ayat 34:
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.”
BACA JUGA: Sebutan Hari Akhir dalam Alquran, Apa saja?
6 Penyesatan terhadap orang lain
Selama hidup, sebagai manusia yang bertakwa haruslah pandai dalam memilih pemimpin atau karibnya. Karena apabila pemimpin atau karibnya tersebut berbuat semena-mena dan pengikutnya tidak mengetahui, maka mereka telah menyesatkan pengikutnya.
Dalam QS Al-Isra (17) ayat 36 disebutkan:
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
Lalu dalam QS Al-‘Ankaabut (29) ayat 13, Allah berfirman:
“Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.”
7 Ilmu pengetahuan, penglihatan dan hati
Segala sesuatu yang ada dalam tubuh makhluk bernyawa, pasti akan dimintai pertanggungjawaban, untuk apa mereka menggunakannya.
Dalam QS Al-Isra (17) ayat 36 disebutkan:
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
Dalam buku Detik-Detik Menjelang Hisab karya Junaidi Ahmad, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, “Qatadah berkata, ‘Jangan katakan ‘Aku melihat’, padahal engkau tidak melihatnya; atau ‘Aku mendengar’, padahal engkau tidak mendengarnya; atau ‘Aku mengerti’, padahal engkau tidak mengerti. Sesungguhnya Allah akan menanyakan itu semua padamu.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir di atas, Allah melarang perkataan tanpa dasar ilmu pengetahuan, apalagi jika perkataan itu didasari oleh prasangka yang hanya khayalan atau imajinasi belaka.
Allah berfirman dalam QS Al – Hujurat (49) ayat 12:
“Wahai orang – orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa..” []
Referensi: Detik-Detik Menjelang Hisab/karya: Junaidi Ahmad/Penerbit: Araska Publisher