ALQURAN telah mengungkap berbagai fakta tentang ilmu pengetahuan. Salah satunya tentang penciptaan manusia. Setidaknya terdapat sejumlah ayat yang menerangkan mengenai hal tersebut di dalam Alquran.
Endy Astiwara dalam buku Fikih Kedokteran Kontemporer merangkum sejumlah ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan penciptaan manusia. Berikut ayat-ayat tersebut:
QS As-Sajdah ayat 7-9
ٱلَّذِىٓ أَحْسَنَ كُلَّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ ٱلْإِنسَٰنِ مِن طِينٍ
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Alladzi ahsana kulla syai-in khalaqahu wa bada-a khalqal-insaani min thinin. Tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa-in mahinin. Tsumma sawwahu wa nafakha fihi min ruhihi wa ja’ala lakumussam’a wal-abshaara wal-af-idata qalilan maa tasykuruna.
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).”
BACA JUGA: Penciptaan Manusia Pertama
QS Al-Mukminun ayat 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Wa laqad khalaqnal-insaaana min sulsulatin min thiinin. Tsumma ja’alnaahu nuthfatan fi qaraarin makinin. Tsumma khalaqnaa an-nusthafa alaqatan fakhalaqnal-alaqata mudhgatan fakhalaqnal-mudhghata izhaman fakasauna al-izhaama lahman tsumma ansya’nahu khalqan aakhara. Fatabaarakallahu ahsanul-khaaliqin.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptaka manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
QS At-Thariq ayat 6-7
خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ
يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ
Khuliqa min maa-in daafiqin. Yakhruu min baini as-shulbi wataraa-ibi.
“Dia diciptakan dari air yang dipancarkan. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.”
QS Al-Mursalah ayat 20-22
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ
Alam nakhluqkum min maa-in mahinin. Faja’alnaahu fii qararin makinin. Ila qadarin ma’lumin.
“Bukankah Kami menciptakanmu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia di dalam tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan. Lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baiknya yang menentukan.”
Penggalan QS An-Nur ayat 45
…. وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ
Wallahu khalaqa kulla dabbaatin min maa-in….
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan (makhluk hidup) dari air….”
BACA JUGA: Beginilah Proses Penciptaan Manusia dalam Alquran (2)
QS Al-Qiyamah ayat 37-39
أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَىٰ
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ
فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ
Alam yaku nuthfatan min maniyyin yumna. Tsumma kaana alaqatan fakhalaqa fasawwa. Faja’ala minhu az-zujaini adz-dzakara wal-untsa.
“Bukankah dia dahulu adalah nuthfah dari air mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian menjadi benda yang menggantung (pada dinding rahim), lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang; pria dan wanita.”
QS Al-Insan ayat 2
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Inna khalaqnaal-nsaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi faja’alnaahu sami’an bashiran.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.”
Penggalan QS Al-Anbiya ayat 30
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ …
…. Wa ja’alna minal-maa-I kulla syai’in hayyin. Afala yu’minuna.
“….. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” []
Referensi: Dr. dr. Endy M. Astiwara, MA. FIIS./Karya: Fikih Kedokteran Kontemporer/Penerbit: Pustaka Al Kautsr/Tahun: 2015