HUBUNGAN suami istri adalah sesuatu yang sakral dalam Islam—selain juga sangat pribadi untuk setiap Muslim.
Selain fungsi untuk mendapatkan keturunan, hubungan antara suami dan istri dilakukan dengan membuat kedua pihak nyaman dan terlindungi.
Dalam Islam, setiap kali hubungan dilakukan, tidak boleh ada yang merasa diperlakukan dengan satu arah saja.
Terutama untuk pihak istri. Bahkan Islam menempatkan seorang perempuan begitu aman dalam setiap kali berhubungan dengan suaminya dengan berbagai adab yang telah disebutkan oleh Rasulullah Muhammad saw.
BACA JUGA: Ketika Hubungan Badan Saat Haid karena Tidak Tahu
Berikut ini adalah adab-adab yang perlu dilakukan oleh seorang Muslim ketika berhubungan.
1 Hubungan dalam ruang tertutup, tidak di tempat terbuka
Hubungan yang sangat pribadi. Jika dilakukan di tempat terbuka, tentu bisa hubungan di tempat tertutup lebih baik.
2 Melakukan cumbu rayu saat hubungan dan bersikap romantis
Islam mengajarkan hubungan yang disertai dengan pendahuluan ungkapan perasaan kasih sayang seperti ucapan romantis, ciuman dan cumbu rayu dan tidak mengajarkan langsung hajar tanpa pendahuluan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasul Allâh SAW: “Siapa pun diantara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perentaraan. Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu ? Rasul Allâh SAW bersabda, “yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis,” (HR. Bukhâri dan Muslim).
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Beliau bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR. At-Tirmidzi).
Ketika Jabir menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak menikahi seorang gadis sehingga kalian bisa saling bercanda ria? …yang dapat saling mengigit bibir denganmu,” (HR. Bukhari (nomor 5079) dan Muslim (II:1087).
BACA JUGA: Dalam Kitab “Al-fiqhul Islami Wa Adillatuhu”, Hubungan Suami Istri Itu …
3 Boleh, memberikan rangsangan dengan meraba, melihat, mencium kemaluan isteri
Suami boleh melihat, meraba, mencium kemaluan isteri begitu juga sebaliknya, meskipun boleh mencium kemaluan itu lebih baik jika tidak dilakukan karena yang demikian itu lebih bersih.
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki,” (QS. 2:223) “Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana…,” (HR. Bukhari dan Muslim).
4 Menggunakan selimut sebagai penutup saat berhubungan
Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah)
5 Hubungan boleh dari mana saja asal tidak lewat jalan belakang
Hubungan dengan isteri boleh dilakukan darimana arah mana saja dari depan, samping, belakang (asal tidak sodomi) atau posisi berdiri, telungkup, duduk, berbaring dan lainnya.
BACA JUGA: Suami Istri Bosan Jima? Lakukan 4 Tips Ini
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki,” (QS. 2:223).
Dari Abi Hurairah Radhiallahu’anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya,” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai).
6 Diperbolehkannya Azl
Dari Jabir berkata: ”Kami melakukan ’azl di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya,” (HR muslim). Azl adalah mengeluarkan sperma di luar kemaluan istri. Wallhu alam bi shawwab. []