JAKARTA— Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menanggapi hal terkait maraknya ‘Hoax’ dan ujaran kebencian yang terjadi di media sosial.
Komjen Syafruddin beserta jajaran kepolisian akan melakukan tindakan tegas terhadap penyebaran ‘Hoax.
Namun, Komjen Syafruddin tidak setuju terkait penamaan Muslim Cyber Army yang diduga merupakan kelompok penyebaran ‘Hoax’ tersebut, karena menurutnya, muslim sama sekali tidak mencerminkan hoax.
“Bahwa yang melakukan hate speech atau hoax itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab, bukan mencerminkan umat Muslim,” ujar Syafruddin, pada Jumat (9/03/2018) kemarin.
Atas dasar itu, Syafruddin meminta jajaran Polri untuk tidak lagi menyebut kata ‘Muslim’ dalam mengemukakan kasus penyebaran hoax ,The Family MCA.
“Saya perintahkan jajaran Polri untuk jangan lagi menyebut Muslim Cyber Army, itu no,” tegasnya.
Menurut Syafruddin, seorang Muslim tidak akan melakukan hal yang tidak bertanggung jawab berupa menyebarkan hoax. Jajaran kepolisian, menurutnya, akan terus melakukan tindakan tegas pada penyebaran hoax.
Ia pun berharap agar Muslim tidak diasosiasikan dengan penyebaran hoax.
“Kita bongkar dan akan terus dibongkar. Saya pesankan kepada media tidak lagi membuat judulnya Muslim, saya tersinggung sebagai Muslim,” kata Syafruddin.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap tujuh penyebar hoax yang berada dalam kelompok The Family MCA. []
SUMBER: VIVA.CO.ID