DALAM sesi ceramah Zakir Naik di Bandung, cendikiawan muslim asal India ini menjelaskan makna surat Al-Ashr. Menurutnya, surat Al-Ashr ini adalah kunci masuk surga.
Surat tersebut menjelaskan, orang yang tidak akan mengalami kerugian adalah orang yang beriman, yang beramal shaleh, saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Zakir Naik menceritakan, dirinya dikenal oleh orang lain sering berdakwah kepada non Muslim. Lalu seorang teman bertanya kepadanya. Kenapa harus mengurusi urusan orang lain.
“Dakwah itu urusan saya. Mengajak orang lain adalah urusan saya. Ini adalah urusan saya,” kata Zakir Naik di hadapan ribuan peserta di Aula Gymnasium UPI Bandung, Ahad (2/4/2017).
Dakwah yang disampaikan oleh Zakir Naik selalu menarik bagi kalangan non muslim. Setiap acara ceramahnya, Zakir Naik selalu mengutamakan non Muslim untuk bertanya.
BACA JUGA:
Siapa yang Menciptakan Allah? Begini Jawaban Dr. Zakir Naik
Dakwah Zakir Naik di Bekasi Undang Seribu Non-Muslim
“Jika ada 2 pasien yang datang kepada seorang dokter, yang satu terkena serangan jantung dan yang satu hanya flu. Mana yang harus didahulukan? Tentu yang terkena serangan jantung kan?” jelasnya.
Pasien yang terkena serangan jantung lebih membutuhkan pertolongan. Jika ditunda, bisa jadi sesuatu yang buruk menimpanya. Sedang pasien flu, bisa menunggu terlebih dahulu. Jika kita punya waktu, layani keduanya. Obati pasien jantung dan pasien yang terkena flu.
Zakir Naik lalu menjelaskan betapa pentingnya menyampaikan pesan kepada non Muslim. “Misalnya, tetangga Anda non Muslim lalu Anda tidak menceritakan tentang Islam kepadanya, di akhirat nanti dia akan ditanya Allah, ‘kenapa tidak beriman kepada-Ku?’ Lalu dia menjawab, ‘Tidak ada yang menyampaikan Islam kepadaku.’ Allah lalu bertanya, kenapa Anda tidak menyampaikan pesan?’
Seperti kata Imam Syafi’i jika surat Al-Ashr disampaikan, itu akan cukup untuk hidayah semua orang. Dengan mengamalkan surat tersebut, maka seluruh umat manusia akan selamat. Semua orang akan sukses, karena sukses yang sebenarnya adalah, ketika kita beriman, mengamalkan amal shaleh (kebaikan), saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Saling menasihati tentang kebenaran bukan hanya kepada sesama muslim, tetapi kepada non-Muslim, kenapa? agar kita sama-sama tidak mengalami kerugian. Agar kita semua sukses. []