SETIAP manusia memiliki karakter atau pun perilaku yang berbeda. Tak semua manusia di muka bumi ini bersifat baik. Ada pula orang yang memang memiliki perilaku tidak baik, yang selalu membuat orang lain sengsara. Hal ini akibat pengaruh lingkungan yang berbeda-beda pula. Karena bukan hanya bawaan dari lahir, perilaku seseorang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Salah satu perbuatan yang tidak baik, yang sering dilakukan adalah mendzalimi orang lain. Tak sedikit orang-orang yang mengalami rasa sakit di hati akibat didzalimi. Orang-orang yang didzalimi inilah, yang ketika ia berdoa insya Allah diijabah. Tapi, mengapa ya terkadang doa itu tak terkabul?
Ketika Anda merasa didzalimi dan Anda berdoa kepada Allah agar orang yang mendzalimi itu mendapat balasan, ternyata tidak dikabulkan, maka janganlah Anda menganggap Allah tidak mengabulkan doa Anda. Anda jangan cepat-cepat mengira bahwa pintu langit tertutup bagi Anda. Dan juga jangan mengira bahwa Anda tidak mendapat pembelaan dari Allah SWT hanya karena doa Anda itu tidak dikabul.
BACA JUGA: Selamatkan Aku dari Orang-orang Dzalim
Sebenarnya Allah SWT itu telah mengabulkan doa Anda. Dan Allah telah memilih orang yang lebih mampu dari Anda untuk membalasnya. Hal inilah yang harus Anda yakini.
Memang, banyak orang yang bertanya, “Mengapa bukan Allah yang membalas dengan segera? Mengapa kami tidak bisa bertindak terhadap orang-orang yang mendzalimi kami?”
Jawabannya yaitu Allah tidak segera bertindak, karena Allah akan menugaskan orang yang lebih mampu dari Anda untuk melaksanakannya. Apa yang Allah lakukan pasti bakal mengejutkan Anda dengan cara yang belum pernah Anda bayangkan dan perhitungkan.
Allah SWT berfirman, “Maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang tidak mereka sangka-sangka,” (QS. Al-Hasyr: 2).
BACA JUGA: Merdeka dari Kedzaliman
Itulah balasan yang akan diterima bagi orang-orang dzalim. Mereka akan mendapatkan hukuman di luar perkiraannya. Bukan hanya di akhirat, tapi di dunia pun kesengsaraan hidup akan juga mereka rasakan. Oleh karena itu, jadilah orang-orang yang berbudi baik pada orang lain. Jagalah diri kita, terutama hawa nafsu. Berpikirlah sebelum bertindak agar hal-hal yang akan menyakiti orang lain tidak keluar dari diri kita, terutama lisan kita. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab | Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi | Penerbit: Gema Insani