SEBELAS mayat ditemukan mengapung di Selat Malaka beberapa waktu lalu. Hingga kini hal itu masih jadi misteri. Dugaan sementara menyebut, mereka adalah TKI ilegal yang tenggelam karena kecelakan kapal saat berlayar di tengah laut. Namun, hingga kini tidak ada laporan resmi terkait kapal karam atau orang hilang di sekitar lokasi penemuan mayat tersebut.
Para nelayan menemukan jasad seorang pria tanpa identitas mengapung di perairan sekitar Pulau Rupat, Selat Malaka. Setelah itu, petugas SAR dan polisi mengevakuasi jasad tersebut ke RSUD Dumai.
BACA JUGA: Tangkap Ikan Tanpa Izin, Kapal Asing Ini Ditahan oleh KKP
“Karena sudah tiga hari, rencananya Polsek Rupat Utara akan bekerja sama dengan dinas sosial untuk menguburkan jenazah korban,” kata Kapten Kapal Basarnas Pekanbaru Leni, Selasa (27/11/2018).
Menurutnya, jasad tersebut belum teridentifikasi.
“Hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang menjemput. Pihak kepolisian juga berupaya mencari identitas korban,” kata Leni.
Mayat kedua berjenis kelamin laki laki ditemukan oleh nelayan pada Sabtu (24/11/2018) di Perairan Pulau Rupat, Bengkalis, dekat Perairan Selat Malaka.
Seperti diketahui, jenazah di Selat Malaka tersebut awalnya dibawa ke RSUD Bengkalis dan satu lainnya ke RSUD Dumai. Namun, karena kondisi korban sudah rusak, maka korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.
Kemudian, tiga jenazah lainnya ditemukan mengapung di perairan Selat Malaka oleh nelayan.
“Hasil identifikasi, korban dua orang laki-laki dan satu perempuan. Namun, identitas korban belum kita ketahui,” ucap Kapolsek Bantan AKP Johari.
Ketiga korban ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di laut. Kemudian, nelayan melaporkan ke Kepala Desa Pambang, Paslah.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di empat jasad yang ditemukan pada hari Selasa dan Kamis tersebut.
Setelah itu, pada Sabtu, (1/12/2018), tiga jenazah kembali ditemukan di perairan Selat Malaka. Polisi hanya menemukan satu identitas dari tiga jasad tersebut.
“Satu korban ditemukan identitasnya (KTP) bernama Maya Karina (39) alamat Desa Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sementara dua korban laki-laki belum kami ketahui identitasnya,” kata Paur Humas Polres Bengkalis Ipda Kasmandar Subekti.
Tiga jenazah tersebut kondisinya sudah mengenaskan. Petugas telah mengangkat jenazah itu dari laut dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk diautopsi.
Setelah tim SAR dan polisi melakukan penyisiran di lokasi, satu mayat lagi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di Perairan Perapat Tunggal, yang berdekatan dengan Perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis. Namun, identitasnya tidak diketahui.
Pada Selasa (4/12/2018), mayat berjenis kelamin perempuan menjadi mayat kesepuluh yang ditemukan. Mayat tersebut ditemukan di Pantai Teluk Emas, Dusun III, Desa Kuala Merbau, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
“Satu jenazah ditemukan lagi dengan jenis kelamin perempuan. Namun identitas belum diketahui. Saat ini jenazah sudah berada di RSUD Selat Panjang dan rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam konferensi pers bersama Biddokkes Bhayangkara Polda Riau.
Rabu (5/12/2018), satu lagi jenazah ditemukan di perairan Selat Malaka, wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau. Kondisi mayat kesebelas tesebut sudah dalam keadaan tulang belulang. Total, ada sebelas jenazah telah ditemukan dari perairan Selat Malaka.
“Kemarin, Rabu (5/12/2018) ditemukan lagi satu jenazah. Kondisinya sudah menjadi tulang belulang,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Kamis (6/12/2018).
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, jenazah ke sebelas ini berjenis kelamin laki-laki.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol.) Syahar Diantono di Gedung Humas Mabes Polri, menjelaskan kondisi dari 11 jenazah tersebut.
BACA JUGA: Tanpa Pengawasan Orang Tua, Bocah Ini Tenggelam Waktu Menyebrangi Sungai Pakai Gedebok Pisang
Tiga jenazah sudah dijemput keluarganya, yaitu jenazah atas nama Mimi Dewi (32), Ujang Chaniago (48) warga Sumatera Barat dan Marian Suhadi (24) warga Sumatera Utara.
Sedangkan satu jenazah tanpa identitas sudah dikebumikan di Dumai oleh dinas sosial. Jadi, masih ada 7 jenazah yang belum teridentifikasi.
“Sebanyak 7 (jenazah) terdiri dari 5 laki-laki dan dua perempuan belum (teridentifikasi) masih di rumah sakit Bhayangkara (Pekanbaru),” kata Syahar.
Tak ada bukti kuat dan minimnya saksi, membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan itu muncul informasi ada salah satu seseorang yang berinisial A ini yang diduga adalah tekong (nahkoda). Makanya penyidik Polda Riau melalui LO (Liaison Officer) berkordinasi untuk mencari tahu alamat A ini,” kata Syahar. []
SUMBER: KOMPAS