DIRIWAYATKAN bahwa Nabi Ibrahim pernah melalui sebuah peristiwa yang kemudian dikenal sebagai salah satu mukjizat dirinya. Peristiwa itu terjadi ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam api. Allah menyelamatkan dirinya dengan membuat api tersebut menjadi dingin.
Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Berikut ini beberapa riwayat yang disebutkan dalam hadis dan perkataan para ulama terkait peristiwa tersebut:
Doa yang dibaca Nabi Ibrahim
Ibrahim yang diletakkan di ayunan manjaniq dalam keadaan terikat dan tangan diborgol, dilempar dari alat pelontar tersebut ke dalam api. Dalam
Pada saat itu beliau mengucapkan, “Hasbunallah wa ni’mal wakil.” (Cukuplah Allah sebagai penolong Kami dan Dia lah sebaik-baik pelindung).
BACA JUGA: Orang yang Mendapatkan Keajaiban Serupa dengan Nabi Ibrahim
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kalimat yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim itu seperti halnya kalimat yang diucapkan Nabi Muhammad SAW ketika beliau mendengar suatu informasi, seperti disebutkan dalam Firman Allah SWT:
“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya, manusia (Kaum Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu. Karena itu, takutlah kepada mereka.’ Perkataan itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah. Mereka tidak mendapat bencana apa-apa.” (QS Ali Imran: 173-174)
Abu Ya’la berkata, “Abu Hisyam ar Rifa’i menceritakan kepada kami, Ishaq bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Abu Ja’far ar Razi, dari Ahim bin Abi an Nujud, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Ketika Ibrahim dilempar ke dalam api beliau membaca, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau di langit adalah satu dan aku di bumi juga satu. Aku menyembah-Mu.'” (Ibnu Asakir, Tarikh)
Nabi Ibrahim ditemani malaikat
Sebagian ulama salaf menyebut, pada saat yang sangat genting ketika Ibrahim dilempar ke dalam api, Jibril menampakkan diri kepada Ibarhim seraya berkata, ‘Wahai Ibrahim, apakah engkau perlu bantuan?’ Ibrahim menjawab,’Kalau kepadamu aku tidak butuh bantuan apa pun.”
Ibnu Abbas dan Sa’id bin Jubai meriwayatkan bahwa ia berkata, “Malaikat yang menurunkan hujan berkata, ‘Kapan saja aku diperintah maka aku langsung menurunkan hujan. Sesungguhnya perintah Allah itu lebih cepat.”
Allah mendinginkan api bagi Nabi Ibrahim
Allah berfirman:
“Kami berfirman, “Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim!'” (QS Al Anbiya: 69)
Ali bin Abi Thalib menjelaskan, “Maksud (perintah tersebut), janganlah engkau mencelakainya, wahai api.”
Ibnu Abbas dan Abu Aliyah juga menjelaskan, “Andaikata dalam ayat tersebut Allah tidak berfirman: ‘Menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim’, niscaya Ibrahim akan kesakitan karena kedinginan.”
Ka’ab al Akhbar berkata, “Pada hari itu (ketika Ibrahim dilontarkan ke dalam api), api tidak bermanfaat bagi penduduk bumi dan tidak ada sedikitpun bagian tubuh Ibrahim yang terbakar oleh api, kecuali tali pengikatnya.”
Nabi Ibrahim diselamatkan Allah
Hal yang sama diungkapkan Ad Dhahak. Dia berkata, “Diriwayatkan bahwa Jibril bersama Ibrahim saat itu. Dia mengusap keringat yang menempel di wajah Ibrahim dan tidak ada sedikit pun yang terbakar oleh api, kecuali tali pengikatnya.”
Sementara itu As Saadi berkata, “Saat itu Ibrahim juga ditemani malaikat pemberi naungan. Ibrahim berada di tengah-tengah lingkaran yang sekelilingnya terdapat api sehingga beliau merasa seperti berada di taman yang sejuk.Orang-orang melihatnya, tetapi mereka tidak dapat menjangkaunya sementara Ibrahim tidak berusaha keluar darinya.”
Ucapan orang-orang di sekitar Nabi Ibrahim
Abi Hurairah meriwayatkan, “Kata-kata terbaik yang diucapkan oleh ayah Ibrahim ketika melihat anaknya dalam keadaan seperti itu adalah ‘Sebaik-baik tuhan adalah tuhanmu, wahai Ibrahim.'”
Ibnu Asakir juga meriwayatkan dari Ikrima bahwa saat ibunya Ibrahim melihat anaknya dalam kondisi seperti iti, dia berkata,’Wahai anakku, aku ingin sekali datang kepadamu. Berdoalah kepada Allah agar Dia menyelamatkan aku dari panasnya api di sekelilingmu.’ Ibrahim kemudian menjawab, ‘Ya’. Sang ibu pun berjalan mendekati Ibrahim sehingga ia tidak tersentuh sedikit pun oleh api. Setelah berhasil mendekati Ibrahim, dia langsung merangkul, memeluk, dan mencium anaknya lalu dia kembali lagi.
BACA JUGA: Belajar dari Kesabaran Nabi Ibrahim
Lamanya Ibrahim berada dalam api
Minhal bin Amru meriwayatkan, ia berkata, “Dikabarkan bahwa Ibrahim berada di dalam api itu selama empat puluh atau lima puluh hari. brahim berkata, ‘Pada hari-hari dan malam-malam itu, aku benar-benar merasakan kehidupanku yang paling baik dan aku berharap agar semua masa hidupku seperti yang kurasakan pada saat itu.'”
Kesudahan orang yang zalim
Orang-orang zalim penyembah berhala telah mencoba melukai Ibrahim, tetapi Allah menyelamatkan bapak para anbiya itu dengan kuasa-Nya. Bahkan, celaka lah mereka yang hendak mencelakai Ibrahim. Allah berfirman:
“Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.” (QS Al Anbiya: 70)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Mereka itu rang-orang yang hina.”(QS Ash Shaffat:98)
Mereka hendak menjerumuskan Ibrahim ke dalam api, namun di akhirat kelak, mereka lah yang akan terjerumus ke dalam api (neraka). []
Referensi: Kisah Para Nabi/ Karya: Ibnu Katsir/ Penerbit: Qisthi Press/ Tahun: 2017