KITA tentu tidak ingin puasa kita berakhir sia-sia. Oleh karenanya kita harus mengetahui apa saja sunnah dan adab dalam puasa hingga puasa kita bermakna dan mendapat pahala berlipat ganda dari Allah SWT.
Dalam artikel sebelumnya sudah dipaparkan 5 pointtentang sunnah dan adab dalam Puasa. Berikut ini adalah lanjutan dari bahasan sebelumnya.
6. Mencari malam Lailatul Qadr dan bersungguh-sungguh beribadah didalamnya.
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: ”Barangsiapa yang menegakkan sholat pada malam Laylatul Qodar dengan keimanan dan penuh pengharapan, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (muttafaq ’alaihi)
Dan beliau bersabda, ”Carilah malam laylatul qodar pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhari).
Dari Aisyah Radhiyallahu’anha beliau berkata: ” Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda apabila aku mengetahui kapan terjadinya malam laylatul qodar, apa yang seharusnya aku ucapankan di dalamnya?” Beliau menjawab :
”Ucapkanlah, ‘Ya Alloh, Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mengampuni, maka ampunilah aku,’” (Shahih, HR Turmudzi).
7. Memperbanyak berdzikir kepada Alloh, membaca dan mendengar AlQur`an, men-tadabburi maknanya dan mengamalkannya, dan mendatangi Masjid-Masjid untuk mendengarkan pengajian-pengajian yang bermanfaat.
8. Memperbanyak sedekah terhadap kerabat, mengunjungi karib keluarga dan berbuat baik kepada mereka.
Berusaha menjadi orang yang berhati lapang lagi mulia. Sungguh Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam adalah orang yang paling lapang dengan kebaikan dan yang paling murah hati perbuatannya di Ramadhan.
9. Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum ketika berbuka, sehingga menyia-nyiakan faidah puasa dan memperburuk kesehatan.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda, ”Tidaklah Ibnu Adam memenuhi suatu wadah yang
lebih buruk daripada perutnya.” (Shahih, HR Turmudzi).
10. Tidak mendengarkan nyanyian dan musik-musik, karena ia adalah seruling syaithan.
11. Tidak pergi ke bioskop dan tidak menonton televisi yang bisa jadi seseorang akan melihat sesuatu yang merusak akhlak dan menghilangkan pahala puasa.
12. Tidak banyak begadang sehingga melewatkan sahur dan sholat fajar (shubuh) dan lebih utama beraktivitas di pagi hari.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda, ”Ya Alloh berkahilah umatku di pagi hari mereka,” (Shahih, HR Ahmad).
13. Menjauhkan diri dari akhlak yang buruk, kekufuran, mencela agama serta mu’amalah yang buruk terhadap manusia.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda, ”Apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengumpat (yarfuts) dan jangan pula membentakbentak (yaskhob). Apabila ada seorang yang mencela atau menganiayanya, maka katakanlah : sesungguhnya aku seorang yang sedang berpuasa.” (Muttafaq ’alaihi).
14. Menjaga lisan dari ghibah (menggunjing), berdusta dan selainnya.
Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam bersabda, ”Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta atau melakukan kedustaan, maka Alloh tidak butuh akan (puasanya yang) meninggalkan makan dan minum,” (HR Bukhari)
Dan sabda beliau, ”Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidaklah mendapatkan dari puasanya melainkan hanya dahaga,” (Shahih, HR ad-Darimi).
15. Membaca risalah seputar masalah puasa dan selainnya, supaya dapat mengetahui hukum-hukum seputar puasa.
Misalnya bahwa makan dan minum karena lupa tidaklah membatalkan puasa, jinabah (berkumpul dengan isteri atau mimpi) pada malam hari tidaklah mencegah puasa dan seterusnya.
Demikian paparan sunnah dan adab dalam menjalankan puasa. Semoga kita mampu mengamalkannya dan mendapatkan keutamaan di dalamnya. []
Sumber : Ebook Pertanyaan dan Jawaban Seputar Puasa Ramadhan dan Zakat Fithri/ Karya: Abu ‘Aisyah Muhammad Taufik