DALAM sebuah riwayat yang disampaikan oleh Salman bin Amir RA, Rasulullah menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma.
Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhobbi radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan tamr (kurma kering). Jika tidak dapati kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan.”
Nah, ternyata setelah diteliti secara medis, anjuran berbuka dengan kurma terbukti bermanfaat untuk tubuh.
Dinukil dari buku ‘Terapi Puasa’ karya Dr. Abdul Jawwad ash-Shawi, kurma adalah buah dengan segala manfaat. Puasa telah membuat cadangan glukosa dalam darah terus menipis saat menuju berbuka.
Dalam kondisi tersebut, tubuh butuh asupan glukosa dari luar. Kurma merupakan salah satu buah yang kaya gula glukosa. Kurma jadi makanan terbaik yang bisa dikonsumsi karena glukosanya mudah terurai dan diserap.
Kurma mengandung kadar glucida tinggi, berkisar antara 75-85 persen. Komposisi glukosanya sebanyak 55 persen dan fruktosa sebesar 45 persen. Ditambah dengan kandungan protein, lemak, vitamin A, vitamin B2, dan vitamin B12.
Selain itu, kurma juga kaya akan mineral penting, seperti kalsium, fosfor, potasium, sulfat, sodium, magnesium, kobalt, seng, florin, tembaga, manganis, dan selulosa. Kurma adalah buah yang sangat lengkap gizinya.
Fruktosa adalah jenis yang sangat mudah terurai dan langsung terserap sistem pencernaan. Ini akan segera memulihkan energi dalam tubuh, terutama jaringan yang butuh pemulihan cepat seperti sel otak, saraf, sel darah merah, dan sel tulang belakang.
Inilah alasan mengapa sebaiknya kita berbuka dengan kurma, tidak memulai dengan makanan berlemak dan berprotein tinggi. Karena tubuh malah akan bekerja lebih keras untuk mengolahnya. Sementara energi tubuh belum pulih benar. Selain itu proses pencernaan dan penyerapan makanan jenis ini pun butuh waktu yang relatif lama.
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa kurma itu bisa menguatkan (menajamkan) penglihatan dan sangat mujarab. Dan sangat mujarab jika digunakan berbuka sebelum lainnya. Itu kata beliau. Alasannya, kita bisa ambil pelajaran jika di pagi hari ketika baru bangun tidur sebelum mengkonsumsi lainnya, lalu memakan 7 butir kurma, maka dapat mengatasi sihir dan racun. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047).
Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah bahwa yang dimaksud kurma ajwa di sini hanyalah sebagai contoh (permisalan). Manfaat kurma yang disebutkan dalam hadits tadi sebenarnya berlaku untuk seluruh kurma (bukan hanya kurma ajwa). Inilah yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dari perkataan gurunya. []
Sumber: Republika.