KEGIATAN berpuasa wajib dilaksanakan umat Muslim, tidak terkecuali bagi penderita penyakit kronis, salah satunya penyakit jantung. Namun, agar penderita penyakit kronis bisa berpuasa dengan aman dan nyaman, tetap diperlukan aturan yang tepat.
Penderita penyakit kronis seperti jantung salah satunya, harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin menjalani ibadah puasa. Selain itu, pasien juga harus meminum obat secara rutin yakni saat sahur dan buka puasa.
BACA JUGA:Â Bolehkah Buka Puasa dengan Minum Air Kelapa?
Diskusikan dengan dokter apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk berpuasa atau tidak, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit yang memiliki risiko tinggi. Pasien yang menderita penyakit ini biasanya harus minum obat untuk menjaga kondisi tubuhnya.
Serangan jantung secara tiba-tiba, apalagi saat rutin menjalankan ibadah puasa dapat berakibat fatal. Bahkan hingga kematian. Untuk itu, minum obat secara rutin wajib dilakukan setiap penderita jantung.
Minum obat diharapkan membantu menurunkan risiko kambuh gejala seperti, sesak napas, serta nyeri di bagian dada. Sebagai penyakit paling ditakuti nomor satu di Indonesia dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk menjaga kondisi tubuh.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung dengan angka tertinggi penderita di umur 75 tahun ke atas dan 65-74 tahun.
Dengan tingginya angka penderita penyakit jantung yang juga didominasi oleh lansia (lanjut usia), dalam hal berpuasa, diperlukan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Berikut ini yang harus diperhatikan oleh pasien setelah berkonsultasi dengan dokter dan diperbolehkan untuk berpuasa.
BACA JUGA:Â 4 Buah-buahan yang Direkomendasikan untuk Berbuka Puasa
Pertama adalah penuhi asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kedua, pastikan tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi dua gelas air putih setelah berbuka, dua gelas air putih setelah tarawih dan dua gelas air putih saat sahur.
Ketiga, tetap rutin untuk melakukan kontrol secara berkala gejala penyakit jantung yang mungkin datang pada saat tubuh sedang menjalankan puasa, dan pastikan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter secara berkala.
Selain itu yang paling terpenting adalah atur waktu minum obat, karena penderita penyakit kronis tidak boleh berhenti mengonsumsi obat. Jangan dibiarkan rasa sakit menjadi hal yang biasa atau menahan karena sedang berpuasa. []
SUMBER: VIVA