JAKARTA–Direktur Peace Generation Indonesia, Irfan Amalee mengatakan, pasifnya dewan kepengurusan masjid (DKM) dalam mengajak generasi milenial mencintai masjid adalah salah satu hal yang menyebabkan peran masjid yang semakin tergerus.
Menurut Irfan, generasi milenial dapat sangat berpotensi menaikkan kembali kualitas dan peran masjid. Bukan hanya sebagai tempat ibadah namun juga pusat peradaban.
BACA JUGA: Babak Baru Yahudisasi, Israel Ubah Masjid jadi Museum
“DKM seharusnya dapat membungkus konten dengan lebih menarik agar mampu menarik minat para milenial untuk rajin ke masjid,” katanya di, Jakarta, Kamis (7/2)
Ia menyampaikan, upaya yang dapat dilakukan, dapat dimulai dari perancangan program yang lebih santai dan cocok untuk anak muda. Atau dengan penataan masjid yang lebih nyaman dan cozy.
“Melalui pendekatan baru terhadap masjid ini, minat generasi milenial untuk rajin ke masjid akan lebih besar. Jadi bagaimana masjid menjadi magnet, bukan hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai tempat nongkrong yang positif,” ungkapnya.
BACA JUGA: Lelaki Buta yang Diantar Iblis Pergi ke Masjid
Irfan menilai, hal ini bedanya cara berfikir generasi kolonial dan generasi milenial. Kekakuan DKM dalam memilih konten, baik ceramah, taklim maupun lainnya juga dapat menjadi alasan enggannya kaum milenial mendatangi masjid.
Dirinya menambahkan, kaum milenial cenderung menyukai sesuatu yang santai namun berbobot, terbuka dan tidak kaku. Sikap inilah, yang menurut Irfan perlu diterapkan oleh para DKM. []
REPORTER: RHIO