KAIRO — Menteri Urusan Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki menyeru semua negara Arab agar melakukan tindakan terhadap setiap negara yang mengakui Al-Quds (Jerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Dia juga mendesak negara Arab melaksanakan resolusi Dewan Liga Arab di berbagai tingkat untuk melakukan semua tindakan perlawanan tersebut.
BACA JUGA: Khatib Al-Aqsha Sebut Israel Ubah Al Quds jadi Barak Militer
Hal tersebut disampaikan Al-Malki dalam pidatonya di Sidang Ke-15 Dewan Liga Arab tingkat menteri luar negeri yang diselenggarakan di Kairo, Mesir, Rabu (6/3/2019).
Menteri Palestina itu mengatakan rakyat Palestina saat ini mempertahankan Masjid Al-Aqsha dari upaya Israel untuk menguasai beberapa bagian tempat suci tersebut. Maliki menyebut, Israel percaya saat ini adalah waktu yang tepat untuk memecah Masjid Al-Aqsha.
“Kita perlu menanggapi perdana menteri pemerintah pendudukan Israel, yang setiap hari mengklaim perdamaian dengan Palestina bukan syarat bagi perdamaian,” ujarnya seperti dikutip dari kantor berita WAFA.
Pada 2002, Liga Negara Arab mengesahkan Gagasan Perdamaian Arab, yang memperlihatkan keinginan bangsa Arab bagi perdamaian strategis. Gagasan itu menetapkan bahwa syarat untuk mengakui Israel dan penetapan hubungan normal dengannya ialah penarikan Israel dari wilayah Palestina, yang diduduki pada 1967. Kemudian berdirinya Negara Palestina Merdeka dan dicapainya penyelesaian yang adil bagi masalah pengungsi Palestina.
“Oleh karena itu, negara Arab telah menyampaikan konsesi maksimum yang bisa mereka tawarkan bagi perdamaian yang adil dan menyeluruh,” kata Al Maliki.
BACA JUGA: Menteri Wakaf Palestina: Al Aqsha Harus Dilindungi dengan Cara Apapun
Ia menambahkan bahwa 17 tahun setelah Gagasan Perdamaian Arab, jumlah pemukim Yahudi telah berlipat-ganda, kegiatan me-Yahudi-kan Al-Quds Timur dan upaya untuk memecah Masjid Al-Aqsha telah meningkat.
“Pembunuhan, penangkapan dan perampokan tanah orang Palestina dan sumber daya telah berlipat-ganda,” tegas Al Maliki.
Al-Maliki juga menyeru presiden Brazil agar mempertahankan posisi bersejarah dalam mendukung hak rakyat Palestina, dan mendesak dia agar mematuhi hukum dan resolusi internasional. Menurutnya, Brasil harus menahan diri dari tindakan apa pun yang merusak status hukum Al-Quds. []
SUMBER: WAFA