AKHIR tahun masehi tinggal beberapa bulan lagi. Saat pergantian tahun tersebut, banyak orang yang percaya akan ramalan. Peramal ini bermacam-macam, mulai dari dukun tulen, paranormal berkedok ustadz atau kiayi, artis tenar dan tokoh masyarakat yang mengklaim bisa meramal kejadian setahun akan datang. Padahal mereka sendiri tidak tahu nasib dan masa depan mereka.
Sangat lucu juga ternyata ada peramal kondang yang meninggal pada tahun yang ia ramalkan, ada yang jatuh miskin, ada juga artis yang meramal kejadian setahun akan datang ternyata karirnya hancur. Ada juga tokoh yang meramal ternyata jabatan dan kekuasaannya juga tidak lancar.
BACA JUGA: Ada Apa dengan Tahun Baru Hijriyah?
Merupakan fakta, di awal tahun baru, ramalan-ramalan muncul di televisi, media dan surat kabar baik berupa ramalan langsung dari peramal ataupun berupa zodiak dan ramalan bintang.
Beberapa orang pun sebenarnya tidak percaya karena memang tidak masuk akal akan tetapi mereka tetap ikut sekedar coba-coba, iseng ataupun sekedar meramaikan. Ramalan ini bisa menjadi musibah baik dunia dan akhirat bagi pelakunya walapun sekedar iseng.
Tentunya jika mereka tahu hal ghaib dan masa akan datang kehidupan mereka akan lebih baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam manusia yang paling mulia saja tidak tahu masa depan dan ilmu ghaib.
Beliau berkata, seandainya tahu, pasti akan banyak kebaikan dan keberuntungan yang didapat sekarang. Misalnya masalah bisnis, keuangan dan sebagainya. Akan tetapi beliau tidak tahu masa depan dan hal ghaib. Allah Ta’ala berfirman,
“Katakanlah (wahai Muhammad): Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula kuasa menolak kemadharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan andaikata aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-A’raf/7: 188).
Percaya dengan ramalan ilmu ghaib bisa diancam dengan kekafiran Percaya dengan ramalan adalah musibah karena diancam dengan kekafiran. Tentu saja musibah besar di akhirat kerena bisa diancam kekal di neraka. Wal’iyadzu billah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya , maka ia berarti telah kufur pada (Al-Qur’an) yang telah diturunkan pada Muhammad .” (HR. Ahmad no. 9532, hasan).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya , atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.” (HR. Al Bazzar dalam Musnad-nya).
BACA JUGA: Cara Orang Terdahulu Menentukan Tahun Baru Islam
Tidak hanya mendatangi saja, tetapi sekedar percaya saja bisa diancam juga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan (seperti zodiak misalnya, pent), maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah.” ( HR. Abu Dawud (3905), Ibnu Majah (3726), Ahmad (1/227, 311) dan Asy-Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2/435)).
Sudah jelas bukan? Bahwa mempercayai hal yang tidak sepantasnya untuk diyakini seperti ramalan, jelas termasuk dosa dan ia termasuk hamba yang kufur. Sebagai makhluk Allah, sudah sepantasnya kita meyakini akan kekuasaan Allah. Bukan malah meyakini hal-hal yang justru membuat kita tersesat di dalamnya. []
SUMBER: MUSLIM.OR.ID