SEBAGAI orangtua, doa merupakan penguat kesuksesan anak. Ya, doa yang baik dapat mengantarkan anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik pula. Tetapi, ketika orangtua berdoa dengan doa yang buruk, maka bisa jadi anaknya pun akan demikian. Terutama ketika doa itu dilontarkan oleh sang ibu. Doanya memiliki kekuatan besar, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa saja langsung mengabulkannya.
Untuk itu, sebagai orangtua kita perlu berhati-hati. Jangan sampai kita mendoakan kejelekan pada anak. Sebagaimana hal inilah yang menjadi nasihat Rasulullah ﷺ, “Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri-diri kalian, anak-anak kalian, dan harta-harta kalian. Jangan sampai kalian menempati saat ketika Allah mengabulkan setiap orang yang meminta, (sehingga doa kejelekan itu) dikabulkan untuk kalian,” (HR. Muslim no. 5328).
Nah, Rasulullah ﷺ bukan saja memberikan nasihat kepada kita. Tetapi, beliau juga mencontohkan doa-doa terbaik untuk anak. Apa sajakah itu?
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas, dan do’a yang tidak dikabulkan,” (Hadis Shahih. Diriwayatkan oleh Muslim no. 2722 dan An Nasa-i (8/260) dari Sahabat Zaid bin Al Arqam)
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima,” (Hadis Shahih. Diriwayatkan oleh al-Humaidi (1/143) no. 299, Ahmad (6/322), Ibnu Majah no. 925)
“Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah ilmu kepadaku,” (Hadis Shahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 3599 dan Ibnu Majah no. 251, 3833 dari Abu Hurairah)
“Ya Allah! Berilah ia pemahaman dalam agama dan ajarkanlah takwil kepadanya.”
Cerita dibalik hadis ini ialah ketika Rasulullah ﷺ berada di rumah Maimunah, aku (Ibnu Abbas) menyiapkan air wudhu untuk shalat malam Rasul. Kemudian Maimunah berkata, “Wahai Rasulullah, yang meletakkan air wudhu ini ialah Abdullah ibn Abbas. Lalu Rasulullah berdoa, “Ya Allah! Berilah ia pemahaman dalam agama dan ajarkanlah takwil kepadanya,” (Dalam musnad Imam Ahmad disebutkan hadis dari Ibnu Abbas Radiyallahu Anhu).
Jadi, seburuk apa pun perbuatan anak kita, tetap doakan yang terbaik untuknya. Misal, “Kamu jadi imam Masjidil Haram saja!” atau kalimat-kalimat lain yang bisa memicunya menjadi pribadi yang lebih baik.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Tiga orang yang doanya pasti dikabulkan adalah doa orang yang teraniaya, doa orang dalam perjalanan dan doa orangtua untuk anaknya,” (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi). []
Sumber: ummi-online.com