SETIAP orang menginginkan panjang umur. Umur disini bukan saja berarti lamanya hidup di dunia akantetapi sejauhmana seseorang bisa memakmurkan hidupnya, sesuai dengan kata ‘umr yang berarti memakmurkan hidup dengan kebaikan.
Seseorang bisa dikatakan berumur panjang apabila sepanjang hidupnya dipenuhi dengan amal kebaikan, meskipun secara lahiriah umurnya pendek. Begitu pula sebaliknya, seseorang bisa dikatakan berumur pendek apabila semasa hidupnya dipenuhi keburukan meskipun secara lahiriah umurnya panjang.
Ketentuan Allah SWT terhadap umur terbagi dua. Pertama ajal yang telah ditentukan, kedua ajal yang ditangguhkan, dikurangi, ditambahkan sesuai dengan kehendakNya. Allah SWT berfirman:
“Yaitu, sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya, taatlah kepadaku (Nuh), niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa kalian sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kalian mengetahui.” (QS. Nuh: 3-4)
Menurut aya tersebut, setidaknya ada empat rahasia panjang umur. Pertama beriman kepada Allah SWT. Keimanan bermakna menjalani hidup ini dengan sikap optimis. Riset membuktikan bahwa orang yang optimis dalam menjalani hidup biasanya lebih memiliki umur yang panjang daripada mereka yang pesimistik.
Kedua gemar berbuat kebaikan.
Ketiga menggemarkan silaturahim. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezeki dan dipanjangkan umurnya, maka perbanyaklah silaturahim.” (HR. Bukhari)
Keempat rajin berdzikir dan bertasbih. Dzikir merupakan bukti dari bersihnya hati.
Maka mari kita melaksanakan amalan kebaikan agar kelak bermanfaat bagi generasi kita di masa depan. []
Sumber: 99 Nashat Penyelamat Hidup/Abu Jamal Ba’adilah/Khatulistiwa Press