JAKARTA—Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi mengatakan, Kurikulum yang dikembangkan PDF, terdiri atas pendidikan umum sekitar 30% dari seluruh beban pelajaran.
“Hal itu, terdiri dari Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk PDF tingkat ulya ditambah dengan pelajaran Seni dan Budaya,” katanya kepada Islampos.com di Jakarta, Senin (12/3).
Zayati menambahkan, Pendidikan keagamaan Islam, berbasis kitab kuning (kutub al-turats) dalam Pendidikan Diniyah Formal (PDF) setidaknya 70% dari seluruh beban pelajaran.
“Sebaran mata pelajaran keagamaan Islam hingga di tingga ulya meliputi: Al-Qur’an, Tauhid, Tarikh, Hadist-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Akhlaq-Tasawuf, Tafsir-Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Nahwu-Sharf, Balaghah, Ilmu Kalam, Ilmu Arudh, Ilmu Mantiq, dan Ilmu Falak yang semuanya berbasis kitab dan berbahasa Arab,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Imtihan Wathani menjadi instrumen penjaminan mutu untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan di PDF dapat memenuhi target pencapaian kompetensi lulusan dan barometer keberhasilan pendidikan di pesantren.
Materi yang dujikan dalam Imtihan Wathani PDF tingkat Ulya ini mencakup Hadist-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Tafsir-Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, dan Nahwu-Sharf. “Keseluruhan materi tersebut disusun menggunakan bahasa Arab,” tuturnya.
“Bagi peserta didik yang telah menyelesaikan proses pendidikan dan dinyatakan lulus ujian satuan pendidikan serta Imtihan Wathani dapat diberi ijazah yang dijamin oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama mengenai kesederajatannya dengan pendidikan formal lainnya,” pungkasnya. []
Reporter: Rhio