• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Pendidikan

Ini Gambaran Sikap para Tabi’in terkait Prinsip Adab sebelum Ilmu

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Pendidikan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Metode pendidikan Nabi, baca alquran, Metode pendidikan yang digunakan Rasulullah ﷺ,

Ilustrasi. Foto: Flickr

346
BAGIKAN

ADAB dulu sebelum ilmu, itulah gambaran yang tercermin dalam sikap para tabi’in terdahulu. Prinsip ini pula yang digunakan dalam pendidikan Islam dari generasi ke generasi.

Salah seorang ulama Salaf berkata kepada anaknya, “anakku, engkau mempelajari 1 bab tentang adab lebih aku sukai daripada engkau belajar 70 bab ilmu.”

Mengapa demikian pentingnya adab sebelum ilmu?

BACA JUGA: 7 Adab Murid terhadap Gurunya

ArtikelTerkait

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

Sebab sungguh, tak akan bermanfaat ilmu setinggi apapun jika tiada adab di dalamnya.

Berikut ini gambaran sikap para tabi’in dalam menerapkan prinsip tersebut:

1 Malik bin Anas

Ketika Malik bin Anas akan belajar kepada Rabi’atur Ra’yi, seorang ulama (cendekiawan) yang sangat luas dan mendalam keilmuannya, ibunda Malik bin Anas berpesan:

“Nak, camkan pesan ibu, pelajarilah olehmu adab Rabi’atur Ra’yi sebelum kau pelajari ilmunya.”

Sebuah pesan singkat, namun sangat mendalam maknanya. Sejatinya, pesan yang tersirat dari sang ibunda adalah:

“Nak, jika kau tak temui adab pada diri Rabi’atur Ra’yi, maka kau tak perlu buang-buang waktu belajar ilmu kepadanya.”

2 Ruwaim bin Ahmad

Ruwaim bin Ahmad Al Baghdadi berkata kepada putranya, “Anakku, buatlah amalanmu menjadi seperti garam dan adabmu seperti tepung.”

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting cara Nabi Mendidik Anak menjelaskankan arahan Ruwain bin Ahmad kepada anaknya.

Advertisements

“Artinya perbanyaklah melakukan adab sampai ukurannya di dalam perilaku seperti ukuran tepung dengan garam yang ditaburkan di atasnya. Banyak adab dengan sedikit amal saleh masih lebih baik daripada banyak amal saleh dengan sedikit ada,” katanya.

3 Ibrahim bin Habib bin Syahid

Disebutkan oleh Imam Al-Qarafi dalam kitabnya Al -Faruq, Ibrahim bin Habib bin Syahid berkata, bapakku berkata kepadaku, “Kunjungilah para ahli fiqih dan para ulama, serta belajarlah adab, perilaku dan petunjuk mereka. Itulah lebih aku sukai daripada meriwayatkan hadits.”

BACA JUGA: Adab dan Keilmuan dalam Islam

Itu artinya sang ayah menyarankan, supaya si anak belajar adab bersama dengan belajar hadits, sebelum terlanjur belajar hadits tanpa adab yang berakibat tidak beradab dengan hadits-hadits Rasulullah SAW yang menyebabkan kesesatan dalam hatinya.

4 al-Baghdadi Abu Zakaria al-Anbari

Disadur dari kitab Adabul Imla wal Istimla, karya Imam as-Sam’ani, dan kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlili karya Al-Khatib, al-Baghdadi Abu Zakaria al-Anbari mengatakan, “Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar. Sedangkan adab tanpa ilmu seperti itu tanpa jasad.”

5 Syaikh Ibnu Mubarak

Syaikh Ibnu Mubarak, seorang ulama yang sangat shalih, berkata, “Thalabtul adab tsalatsuna sanah wa thalabtul ‘ilm ‘isyrina sanah” (Aku belajar adab 30 tahun lamanya, sedang aku belajar ilmu hanya 20 tahun lamanya).

6 Imam Asy-Syafi’i

Berkata Imam Asy-Syafi’i kepada Imam Abu Abdish Shamad, gurunya anak-anak Khalifah Harun Al-Rasyid:

“Ketahuilah, yang pertama kali harus kamu lakukan dalam mendidik anak-anak khalifah adalah memperbaiki dirimu sendiri. Karena, sejatinya paradigma mereka terikat oleh paradigma dirimu. Apa yang mereka pandang baik, adalah apa-apa yang kau lakukan. Dan, apa yang mereka pandang buruk, adalah apa-apa yang kau tinggalkan.” []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: ilmusikap.adabtabiin
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pentingnya Niat dalam Setiap Amalan

Next Post

PM Pakistan Dinobatkan sebagai ‘Man of The Year’ dalam Daftar 500 Muslim paling Berpengaruh di Dunia

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Arti Kata Tabarakallah, Keutamaan Memuliakan Anak Yatim, Definisi Anak Yatim, Pijakan Aqidah, Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

15 Desember 2024
anak, ibu, nasihat, PESANTREN, surga, nama anak, percaya diri, disiplin

Di Usia Berapa Sebaiknya Anak Mondok ke Pesantren?

3 Agustus 2024
Cara Memilih Guru, upah mengajar agama, adab kepada guru, pesantren, adab seorang guru, guru, pendidikan

Peran Seorang Guru yang Ideal dalam Dunia Pendidikan

23 Mei 2024
Hukum Menyekolahkan Anak

Bagaimana Hukum Menyekolahkan Anak Muslim di Lembaga Pendidikan Nonmuslim?

16 Februari 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

5 Pertanyaan tentang Islam yang Cukup Sulit, Bisakah Kamu Menjawabnya?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Seorang suami menulis sebuah puisi untuk istrinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.