RIYADH – Departemen Pertahanan AS Pentagon pada hari Sabtu (20/05/2017) kemarin menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Arab Saudi telah mencapai kesepakatan jual beli senjata.
Kesepakatan tersebut senilai hampir US$ 110 milyar (sekitar Rp 1.485 trilyun) untuk mendukung kebutuhan sistem pertahanan negara kerajaan tersebut.
Gedung Putih sendiri juga telah mengkonfirmasi, kesepakatan yang diumumkan selama kunjungan resmi Presiden AS Donald Trump ini digambarkan sebagai sebuah ekspansi yang signifikan sejak lebih dari 7 dekade terakhir dalam bidang kerjasama keamanan antara AS dan Kerajaan Arab Saudi.
Paket transaksi untuk layanan & peralatan sistem pertahanan merupakan bagian dari kesepakatan bilateral yang ditandatangani yang bertujuan untuk memperkokoh keamanan jangka panjang Arab Saudi dan kawasan teluk secara umum dalam rangka menghadapi dampak pengaruh Iran berikut ancaman-ancaman yang terkait dengan ambisi Syiah Iran.
Lebih lanjut disebutkan pula bahwa perjanjian kesepakatan itu juga bertujuan untuk melipatgandakan kemampuan Arab Saudi dalam menjaga keamanan negaranya sendiri sehingga dapat mengurangi beban pasukan militer AS dengan cara berkontribusi menggelar operasi-operasi kontra-terorisme di kawasan.
Dengan ditandatanganinya kesepakatan ini diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan di AS, dan memperluas peluang bagi perusahaan-perusahaan Amerika di Timur Tengah. Transaksi penjualan senjata & peralatan pertahanan dari AS ke Arab Saudi terbagi dalam lima kategori:
- Keamanan perbatasan dan kontra-terorisme
- Keamanan maritim dan garis pantai
- Modernisasi Angkatan Udara
- Sistem pertahanan udara dan peluru kendali
- Peningkatan atau upgrade keamanan siber & komunikasi
Selanjutnya, di samping kesepakatan jual beli senjata, di hari yang sama juga ada kesepakatan kerjasama senilai US$ 280 milyar (sekitar Rp 3.780 trilyun) yang ditandatangani di hadapan Raja Salman bin Abdul Aziz dan Presiden AS Donald Trump.
Setelah agenda pertemuan tertutup, Raja Salman dan Trump menandatangani sebuah Pernyataan Sikap Bersama antara AS dan Arab Saudi. Wakil Putra Mahkota Saudi sekaligus Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson juga menandatangani sebuah kesepakatan kemitraan, di antaranya termasuk pembuatan helikopter Blackhawk Down di Arab Saudi.[]
Sumber: World Bulletin