BAGHDAD—Konferensi Internasional tentang Wasathiyyah dan Moderasi beragama menghasilkan 10 rumusan Deklarasi Baghdad. Konferensi tersebut berlangsung di hotel Royal Tulip Al-Rasheed, Green Zone, Baghdad, Irak, 26-27 Juni 2018.
Ketua Delegasi, mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan salah satu rumusannya membentuk koalisi internasional untuk membuat konsep dan strategi operasional tentang Islam yang wasathiyah.
BACA JUGA: Ma’ruf Amin: Islam Wasathiyah Bisa Menolak Pemikiran Liberal
“Menggalang kerja sama internasional untuk memastikan keberhasilan melawan ekstremisme dan terorisme,” katanya kepada Islampos.com di Jakarta, Ahad (1/7/2018).
Selain itu, membentuk lembaga pemikiran (kajian) untuk mengkaji kembali dan meluruskan sejarah yang telah memicu perselisihan dan perpecahan di masa lalu, tanpa mengabaikan hal-hal yang prinsip dalam kehidupan umat.
“Mencarikan solusi terhadap gap permasalahan antara modernitas dan Islam secara obyektif sesuai dengan konteks kekinian,” pungkasnya.
Dirinya juga menceritakan rumusan lainnya, meluruskan pemahaman yang salah tentang Islam sebagai agama ekstrem/radikal dan teroris dengan menegaskan bahwa teorisme tidak terkait dengan etnis, agama, maupun aliran tertentu.
“Membuat situs-situs keislaman yang menekankan pada prinsip wasathiyah dan moderat yang jauh dari ekstrem dan membuat majalah/jurnal pemikiran Islam moderat,” ungkapnya. []
REPORTER: RHIO