JAKARTA—Isra dan Mi’raj Rasulullah menurut Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis, merupakan peristiwa besar yang hanya terjadi sekali dalam sepanjang hidup.
Isra’ menggambarkan perjalanan malam hari dari Masjidil Haram ke Masjdiil Aqsha, ujar Kyai kelahiran Sampang itu, di mana sebelum melakukan perjalanan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dibelah dadanya untuk dibersihkan.
Karena itu, tegas Kyai Cholil, jika ingin meraih kesuksesan harus berawal dari niat yang tulus. “Inilah hikmah apapun yang kita lakukan harus berawal dari niat yang tulus jika ingin hasilnya baik,” ujar Kyai Cholil, seperti disitat dari Republika, Senin (24/4/2017).
Jika saat itu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam Mi’raj menghadap Allah subhanahu wa ta’ala secara fisik dan ruh, lanjut Kyai Cholil, maka secara rohani umat Islam diwajibkan Mi’raj secara ruh minimal lima kali sehari untuk menjadi kontrol hidupnya, yaitu dengan melaksanakan shalat lima waktu.
“Isra’ dan Mi’raj menjadi pelajaran bahwa kebaikan itu berangkat dari agama dan spiritualitas,” ucapnya. []