JAKARTA — Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat agar mengambil tindakan untuk menghindari serangan virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan menyebabkan demam berdarah (DBD).
Siti menuturkan, hal pertama yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang bekas. Selain itu, membersihkan tempat yang terdapat penampung air.
BACA JUGA: Sejak Awal Tahun, 94 Jiwa Meninggal Akibat DBD
“Terus membersihkan vas-vas bunga, tempat-tempat yang sifatnya ada tampungan airnya, itu diganti minimal seminggu sekali untuk memastikan tidak ada jentik nyamuknya,” kata Siti.
Siti juga memperkenalkan cara baru untuk membasmi jentik nyamuk yang bisa dengan mudah diterapkan di setiap rumah, yakni bernama ovitrap. Alat ini adalah sebuah perangkap untuk tempat bertelurnya nyamuk yang bagian atas diberi kasa dan direkatkan pada kayu kecil.
“Ada teknologi yang sangat mudah diterapkan di rumah yang kita sebut ovitrap, itu bisa kita gunakan untuk menangkap jentik-jentik nyamuk,” tuturnya.
Terakhir, kata Siti, segera datangi tempat pelayanan kesehatan jika sudah merasakan demam tinggi. Tak hanya tindakan cepat dan pertolongan pertama, pihak pelayanan kesehatan pun akan segera melakukan lokalisir ke daerah yang sekiranya terindentifikasi berkembangnya nyamuk aedes aegypti.
BACA JUGA: Waspada, Ini 5 Penyakit Kala Banjir Melanda
“Kalau demam segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena kita harus pastikan kalau kita tidak terinfeksi atau terkena DBD. Ada dua keuntungannya, kita cepat mendapatkan pertolongan,” ucapnya, “Kedua dengan ditemukannya kasus DBD, maka puskesmas setempat akan melakukan penyelidikan, kemudian mencoba melokalisir dengan mengindentifikasi di mana perindukan atau tempat-tempat nyambuk berkembang biak, kemudian membagikan abate atau larvasida bahkan lakukan fogging.” []
SUMBER: OKEZONE