TREND hijrah di kalangan artis marak seiring bergaungnya sebuah kelompok pengajian yang dikenal dengan nama Kajian Musawarah. Kajian musawarah yang digawangi sederet artis ternama seperti Teuku Wisnu, Dude Herlino, Arie Untung, dan kawan-kawan, telah menunjukkan kiprahnya di bidang dakwah. Hijrah Festival beberapa waktu lalu menjadi salah satu event yang digelar oleh artis-artis ini.
Dalam sebuah perbincangan dengan Oki Setiana Dewi, Arie Untung, salah satu anggota kajian Musawarah, mengungkapkan pendapatnya tentang fenomena hijrah di kalangan generasi muda Indonesia saat ini serta kaitannya dengan pengembangan ekonomi muslim.
“Menanggapi trend berhijrah ini, gimana menurut Kak Arie?” tanya Oki dalam sebuah video berjudul ‘#QnAbersamaOSD – Sharing time bersama Mas Arie Untung’ yang tayang di channel You Tube Oki Setiana Dewi, 20 September 2019.
BACA JUGA: Oki Setiana Dewi Bincang Bareng Arie Untung, Terkuak Asal Mula Tenarnya Kajian Musawarah
“BIcara mengenai trend sih kalau menurut saya ketika ditanya kenapa kayaknya hanya sebagai sebuah trend, sebenarnya mau kita, perhatiin bagaimana membangkitkan perekonomian muslim,” tukas Arie.
Menurut Arie trend hijrah ini menunjang ke arah berkembangnya ekonomi muslim.
“Nah, perekonomian muslim ini kan suatu kesadaran, misalnya orang ketika berhijrah kemudian memperbaiki ekonominya yang lebih syar’i gitu, lebih halal, pasti banyak yang dikurangi gitu atau ada yang teroper, berubah haluan, itu kan dari nol lagi,” papar Arie.
Dia pun menjelaskan soal pengembangan ekonomi muslim yang berangkat dari trend hijrah ini dengan mengambil contoh Hijrah Festival, kegiatan yang digagas oleh dirinya bersama sederet artis Kajian Musawarah beberapa waktu lalu. Pada kegiatan tersebut dipamerkan berbagai produk yang menunjang gaya hidup muslim, mulai dari fashion hingga kuliner.
“Makanya hijrahFest itu di awal itu sebenarnya memposisikan bagaimana kita menolong teman-teman yang baru berbisnis yaitu kita datang, kita bikinin satu wadah dimana konsumennya pun datang bareng. Jadi dbukakan tempatnya, kita datengin pengunjungnya. Bagaimana caranya kita membuat, hanya sebuah gendre acara menjadi yang tadinya konvensional, yang ini syar’i, lama-lama menjadi sebuah trend atau lifestyle,” tutur Arie.
Arie mengungkapkan, dari sana lah semua itu berawal.
“Ketika menjadi trend. Misalnya ya, fashion syar’i. Kalau dulu kita lihat laki-laki pakai celana sirwal atau juga mungkin berjanggut, itu orang bawaannya pada: ‘Ih kebanjiran,’ ‘abis nyawah,’ segala macam. Pasti miring,” tutur Arie, “Nah, sekarang dengan trend ini, enggak ketahuan mana yang ngejalanin brand mana yang sunnah. Jadi ibaratnya, yang ngejalanin sunnah enggak asing lagi gitu. Karena udah sama style.”
BACA JUGA: HijrahFest 2019 Hadirkan 40 Ustaz termasuk UAS dan UAH
Menurut Arie, trend hijrah yang berimbas pada perubahan di segala aspek kehidupan itu akan mempengaruhi para produsen untuk memenuhi kebutuhan lifestyle muslim yang mulai mengikuti sunah. Dengan demikian, itu akan mendorong produsen membuat karya-karya yang jika diniatkan dengan baik maka dapat menjadi ladang pahala.
“Sampai brand-brand internasional juga udah ngeluarin crop pants gitu. Jadi bahkan mungkin orang yang ngejalanin brand kalau dia niatkan dengan baik, dapat pahala sunah,kan. Karena tuh ketika sudah jadi trend, kemudian ketika dimennya ada, yang nyarinya ada, maka akan ada produksi dong. Nah, dari produski ini mengembangkan perekonomian para muslim dong. Abis itu udah deh, akan jadi, perekonomian muslim,” jelas Arie. []
SUMBER: YOU TUBE