JAKARTA—Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan tanggapannya terhadap penangkapan pelaku penyebar Hoax dan ujaran kebencian yang mengatasnamakan jaringan Muslim Cyber Army (MCA). Fahri menuliskan tanggapannya tersebut melalui akun Twitter pribadinya.
“Tidak bijak anda memakai istilah Muslim Cyber Army…sebab nama Muslim yg menempel pada orang2 di dunia maya ini umum sifatnya…usul saya: proses aja pidananya sesuai hukum…tapi menyeret nama islam seperti dalam kasus #WarOnTerror USA itu bikin dunia hancur,” tulis Fahri.
Komentar tersebut ia smapaikan juga kepada Divisi Humas Polri dengan menandai akun Twitternya.
“Polisi sering tidak sensitif melihat dinamika masyarakat. Terutama dinamika Social media. Ada yg nakal sedikit sekali ya itulah kurva normal dalam masyarakat maka itu harusnya diisolasi. Jangan memancing yg banyak bikin orang salah paham dan marah…cc: @DivHumas_Polri,”
Fahri juga menjelaskan bahwa tindakan penangkapan bukanlah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah. Ia pun mengimbau agar pengelola keamanan di Indonesia belajar dari masa lalu guna meredam kekecewaan masyarakat.
“Kenapa pengelola Polkam di negeri ini tidak belajar dari masa lalu. Apa sih yang bikin jutaan orang Turun ke jalan? Kenapa membiarkan eskalasi kekecewaan? Belajar dong dan jangan terus menerus menganggap kalau sudah menangkap semua masalah selesai. @DivHumas_Polri”
Tak lupa Fahri menyampaikan kritikan terhadap aparat atas kasus cyber army yang sering dikait-kaitkan dengan agama Islam. Dalam tulisannya, Fahri juga turut menandai akun BNPT.
“Dalam kasus seracen, MCA, dkk itu kenapa yang dipancing identitas agamanya hanya kelompok yg memakai nama “Islam” dan “Muslim” atau yang memakai simbol itu? Kenapa pretensinya kepada konsep “JamaahIslamiyah”? Apakah Polri memakai teori teroris dalam memantau socmed? @BNPTRI.”
Melalui tulisannya, Fahri juga menjelaskan tentang kekeliruan pemerintah dalam memandang Islam sebagai agama yang eksis di Indonesia.
“Ada yg memandang Islam dengan frame melawan teroris warisan pemerintahan BUSH tapi kita sendiri bangsa Indonesia banyak yang tidak berani percaya kepada diri sendiri. Agama dianggap beban. Beragama dianggap ancaman. Terus saja gitu deh, memantik kecurigaan kepada Islam di Indonesia saya Gak paham deh ini kerjaan siapa. Tapi itu kebodohan yang berbahaya,” tulis Fahri.
Fahri juga mengutip perkataan bijak ulama Islam Al Ghazali.
“Kata alghazali ada tipe manusia yang tidak punya pengetahuan dan tidak paham bahwa dia Gak punya pengetahuan… (Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri). Bahaya kalau dalam pemerintahan banyak yang begini. Mereka bikin rusak bukan memperbaiki.”
Fahri pun mengajak semua pihak agar waspada terhadap isu agama. Ia mengimbau agar semua pihak mulia memperbaiki diri dan bersikap bijak, melihat agama dengan cara yang benar.
Inilah tulisan Fahri selengkapnya:
“Ayolah, jangan dekati ulama menjelang pemilu. Belajarlah Islam, belajarlah memahami pesan agama tanpa motif politik. Sampailah pada makrifat sehingga kita jadi orang baik. Itu lebih penting dari yang lain. Mari kita lihat agama dengan cara agama.
Berhentilah bawa paham musuh dalam cara kita membaca diri. Musuh adalah musuh. Mereka tidak punya niat baik untuk kita. Kembalilah dalam pelukan bangsa dan lihatlah apa yang kita punya secara dewasa. Itukah kita sejak semula. Lawan penyusupan!
Jika hari kita bersih, niat kita tulus untuk membantu bangsa ini, jangankan manusia, alam semesta ini akan berkonspirasi memudahkan jalan kita. Itu janji Tuhan yg maha kuasa. Maka, mulailah dari perbaiki niat. Niat untuk membela agama. Itulah Pancasila.
Jangan dibalik, orang beragama dianggap anti Pancasila. Sampai orang harus membuktikan dengan menghafal Pancasila saat lagi ibadah kan ini keterlaluan. Agama dan negara jangan diadu untuk saling meniadakan. Gak akan ada yang menang. Ini pekerjaan musuh. Waspadalah.”
Tidak bijak anda memakai istilah Muslim Cyber Army…sebab nama Muslim yg menempel pada orang2 di dunia maya ini umum sifatnya…usul saya: proses aja pidananya sesuai hukum…tapi menyeret nama islam seperti dalam kasus #WarOnTerror USA itu bikin dunia hancur… https://t.co/NDICFdzUuv
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) March 1, 2018
Tanggapan Fahri mengenai persoalan tersebut muncul menyusul pemberitaan yang diunggah oleh akun Twitter @BareskrimPolri, Kamis (1/3/2018).
“#PolresTasikmalaya
Berhasil menangkap satu lagi, Fuad Sidiq, yang tergabung dalam Muslim Cyber Army, ditangkap pada Rabu (28/2) sekitar pukul 18.30 WIB. Diciduk di Desa Cidadali, Kabupaten Tasikmalaya. #Bareskrim.” []