INFLUENCER muslim kian marak bermunculan di berbagai flatform media sosial, terutama di Instagram. Influencer muslim ini berasal dari berbagai bidang, mulai dari pendakwah, model fashion, desainer hingga make up artis (MuA). Para influencer ini bahkan jadi transetter dan dikenal luas di dunia.
Salah satu influencer mode hijab terkemuka yaitu, Yasmin Jay menuturkan, dirinya memanfaatkan media sosial untuk memberdayakan dan menginspirasi perempuan-perempuan muda Muslim di seluruh dunia. Yasmin Jay selalu ingin memberikan kesan-kesan positif bagi perempuan-perempuan berhijab.
“Inspirasi positif untuk tetap setia pada keyakinan Anda,” itulah gagasan yang selalu diadopsi oleh Yasmin Jay.
BACA JUGA:Â Inilah 3 Hijaber yang Jadi Influencer Kecantikan Dunia
Influencer asal Australia ini berupaya mendorong gadis-gadis muda Muslim untuk terus percaya diri dengan identitas keislaman mereka melalui mode hijab yang dikenakannya.
Jay adalah perancang busana dan model yang berbasis di Sydney. Ia kerap menampilkan gaya busana hijab yang kasual yang sederhana, tapi modis dan trandy.
“Akun IG saya adalah halaman mode sederhana dan pada dasarnya saya memposting gambar saya menata pakaian saya yang berbeda,” ungkap Jay kepada Daily Mail.
“Saya menulis blog tentang kehidupan sehari-hari saya dan ketika saya bepergian atau pergi ke acara, jadi itu adalah platform saya untuk mengekspresikan diri,” ujar Jay, seperti dilansir dari About Islam, Rabu (16/9/2020).
Jay memahami bahwa keyakinan pasti merupakan sesuatu yang berhubungan dengan fashion sederhana. Seperti halnya dirinya, memakai hijab untuk menunjukan bahwa ia menggunakan pakaian dengan sopan. Meskipun sejatinya tambah Jay, kesopanan tidak melulu soal pakaian yang digunakan.
“Kesopanan bukan hanya tentang cara Anda berpakaian, tetapi juga tentang cara Anda berbicara dan membawa diri, cara Anda berbicara dengan orang lain. Ini lebih dari sekedar penampilanmu,” ujar Jay.
Jay mengatakan, dengan menggunakan jilbab membuat dia merasa diberdayakan. Serta berharap akan membantu mengubah persepsi negatif tentang perempuan Muslim yang sering tertindas di media.
BACA JUGA:Â Sukses sebagai Influencer, 4 Hijaber Dunia Ini Punya Brand Kosmetik Halal Sendiri
“Saya ingin (halaman IG saya) lebih berarti dari hanya sekadar memposting foto. Saya ingin membangun komunitas di mana saya dapat membuat para gadis merasa percaya diri, terutama dalam mengenakan kerudung,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Islam menekankan konsep kesusilaan dan kesopanan dan berpakaian, sebagaimana diatur dalam adab dan syariat. Kewajiban berhijab yang tak bisa dilepaskan dari seorang muslimah, kini mulai mendapat perhatian khusus dari industri fashion dan mode.
Lini dan pengecer mode internasional non-Muslim telah mencoba memasuki ceruk pasar untuk pakaian sederhana. Misalnya, label high-end Dolce & Gabbana baru-baru ini merilis koleksi jilbab dan abaya untuk perempuan Muslim.
Menurut Islamic Fashion Design Council (IFDC ), Muslim menghabiskan sekitar 322 miliar dolar AS untuk fashion pada 2018. Sedangkan menurut WHYY, Industri fashion hijab bisa mencapai 488 miliar dolar AS di tahun ini. []
SUMBER: ABOUT ISLAM