PADALARANG—Sejumlah keluarga dan tetangga silih berganti datang kerumah duka almarhum Jana Sutisna. Meninggalnya Jana Sutisna membawa duka yang mendalam bagi keluarga, terutama istri korban, Nurlaela.
Almarhum merupakan Satu dari empat korban yang tewas tertimpa crane dari proyek Double Double Track (DDT) kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat, tepatnya warga Kampung Cikadu RT 3 RW 13, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang,.
Menurut Nurlaela, suaminya sempat menelepon akan segera pulang pada Ahad (4/2/2018). Tetapi, ternyata yang datang adalah jenazah suaminya.
“Kemarin itu, sempat menelepon pukul 20.00 bahwa kalau hari ini katanya mau pulang, tapi saya kaget saat dapat kabar kalau suami sudah meninggal,” kata Nurlaela dengan wajah tertunduk sedih.
Jana meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, satu orang masih duduk dibangku SD sedangkan yang satu lagi kini sudah kelas 3 SMP. Nurlaela pun meyebut Jana sudah lima bulan bekerja di Jakarta, saat itu mendapat ajakan dari sanat saudara juga.
“Saya masih belum percaya bahwa suami meninggalkan kami secepat ini. Dia (almarhum) orang yang sering beri kabar baik lewat telpon atau pesan singkat,” katanya.
Sebelum bekerja di Jakarta, Nurlaela mengatakan bahwa Jana bekerja sebagai pengusaha batako. Namun, dia merasa tertarik untuk bergabung dalam proyek kereta cepat Bandung-Jakarta.
Istri korban hanya seorang ibu rumah tangga dan kini dirinya mesti menghidupi biaya anaknya seorang diri. []
Reporter: Saifal