JAKARTA — Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, target program Pariwisata 4.0 adalah generasi milenial.
“Dengan kata lain saya tegas mengatakan pasarnya sudah siap,” kata Arief.
Pernyataan tersebut dilontarkan mengingat adanya perubahan prilaku wisatawan dari menggunakan layanan agen travel manual ke agen perjalanan online.
BACA JUGA: Idul Fitri, Turki Raup Rp 24,3 Triliun dari Sektor Wisata
Arief memaparkan, penggunaan agen perjalanan online ini menjadi tren khususnya di kalangan milenial.
“Maka sekarang banyak yang Free Independent Traveler. Sedangkan dulu, wisatawan lebih banyak menggunakan agen travel manual,” kata Arief Yahya saat jumpa media pada Rapat Koordinasi Nasional II di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Menurut dia, anak muda jaman now mengandalkan agen perjalanan online untuk mengurus segala sesuatu terkait rencana wisata mereka. Arief mengatakan, 70 persen generasi milenial menggunakan layanan agen travel online dan kecenderungan tersebut kian meningkat.
Arief mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa wisatawan sudah siap untuk program Pariwisata 4.0. Namun, yang perlu dididik saat ini adalah pelaku usaha atau industri penyedia layanan perjalanannya.
“Ini yang relatif belum siap semuanya. Padahal gaya hidup masyarakat sudah berubah ke mobile,” tuturnya.
Untuk mengembangkan wisata berbasis digital, Menteri Arief Yahya menjelaskan, selain kemampuan teknis juga diperlukan perubahan pola pikir.
“Teman-teman industri saya sudah kasih petunjuk. Saya maunya kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Google yang hampir memiliki semuanya digital terbesar,” katanya.
BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Muslim di Kampong Glam, Singapura
Dalam platform digital, Menteri Arief Yahya melanjutkan, kegiatan seperti mencari destinasi wisata tertentu bisa berujung ke berbagi atau share.
“Nah, di antara mencari dan berbagi itu ada apa saja yang bisa kita suguhkan?” ujarnya.
Salah satu yang dapat digunakan adalahaplikasi yang membuat pengguna bisa menilai sebuah layanan wisata tertentu. Dengan demikian, kata Arief, orang akan berbondong-bondong mencari sehingga layanan itu laku. []
SUMBER: TEMPO