KARAWANG—Puing pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang dilaporkan jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, telah ditemukan.
Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan benda-benda seperti puing pesawat, perlengkapan atau tas diduga milik penumpang, dan bagian tubuh manusia. Titik ditemukannya puing-puing tersebut, terindikasi sebagai tempat jatuhnya pesawat.
BACA JUGA: Pesawat Lion Air yang Jatuh di Tanjung Karawang Membawa 178 Penumpang
Salah satu saksi mata yang kapalnya berada di titik yang diduga tempat jatuhnya pesawat, Doni Sianipar menuturkan kesaksiannya.
“Yang pertama saya lihat potongan-potongan pesawat beserta potongan tubuh manusia, pak. Posisi saat ini berada di kapal yang persis di lokasi kejadian, ” ujar Doni seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (29/10/2018).
Ia mengatakan saat ini di lokasi sudah terdapat banyak kapal yang membantu proses SAR. Menurutnya, ada sekitar 13 kapal yang sedang melakukan pencarian korban.
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya yang juga turut dalam kapal Polair menuju lokasi pencairan menyatakan pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan atas serpihan-serpihan serta benda yang ditemukan di perairan Tanjung Karawang tersebut.
“Dari laporan yang ada di salah satu kapal bahwa terlihat serpihan badan pesawat. Kita masih klarifikasi terlebih dahulu, serpihan tersebut ditemukan di Perairan Tanjung Karawang,” ujar Slamet.
Kendati demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit di Karawang. Polisi pun akan menggali informasi dari beberapa saksi mata–pekerja yang kebetulan sedang berada di laut kala itu.
“Sedang kami tindaklanjuti,” terang Slamet.
Selain polisi, Basarnas turut menerjunkan timnya dalam pencarian korban dan evakuasi pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karang, Jawa Barat. Mereka terdiri atas 84 penyelam dan robot bawah air (ROV).
BACA JUGA: Ada Polisi Hingga Anggota DPRD dalam Daftar Penumpang Lion Air yang Jatuh di Karawang
ROV merupakan robot yang berfungsi mengambil gambar di dalam air, dan digerakkan menggunakan remote.
“Kita akan menggunakan ROV, robot penyelam untuk melihat karakteristik di bawah air,” kata Joshua Banjarnahor, Koordinator Humas SAR Bandung melalui pesan tertulisnya, Senin (29/10).
Pesawat diduga jatuh dan berada di kedalaman laut 30-35 meter.
“Tim sedang di laut berupaya mengevakuasi sebanyak mungkin korban,” ungkapnya. []
SUMBER: CNN INDONESIA