USTAZ Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya di Akhyar TV “Quantum Akhyar” yang diunggah akun YouTube ‘Gelora Islam’ 6 Maret 2020, turut menyoroti wabah penyakit yang kini melanda berbagai negara di dunia. Wabah tersebut adalah COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona.
Pendiri Quantum Akhyar Institute itu menjelaskan, setiap penyakit pasti ada obatnya. Hal itu disebutkan dalam Alquran.
“Anatomi tubuh manusia itu terdiri dari tiga bagian sebagaimana dikabarkan Al-Qur’an. Ada fisik (jasad), akal, dan ruh. Mungkin yang dipelajari di ilmu biologi dan kedokteran hanya fokus pada fisik saja. Yang dipelajari dalam ilmu pengetahuan adalah anatomi akal. Sedangkan ruh tidak dipelajari dalam pelajaran formal ataupun ilmu kedokteran. Ini terkait dengan nilai-nilai spiritual,” kata Ustaz Adi Hidayat
Kata dai yang pernah menimba ilmu di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Tripoli Libya itu, setiap penyakit biasanya menghantam dua di antara tiga bagian ini. Jika bukan pada fisiknya maka yang dihantam adalah ruhnya. Pada penyakit akal, biasanya sifatnya seperti malas membaca, malas belajar atau malas mengkaji. Setiap bagian anatomi ini butuh asupan sebagaimana tubuh membutuhkan karbohidrat, protein maupun vitamin.
Terkait penyakit fisik, Alquran mengajarkan tidak semua yang diinginkan harus dimakan, tetapi konsumsi lah yang menyehatkan tubuh dan cari dengan cara yang benar. Sedangkan penyakit akal bisa disembuhkan dengan membaca dan mencari ilmu pengetahuan, itulah nutrisinya. Sementara penyakit ruh belum banyak dipelajari.
BACA JUGA: Benarkah Hand Sanitizer Dapat Mencegah Virus Corona?
Ketika zaman Nabi, ada yang bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Ya Muhammad apa esensi ruh, bagaiman sifatnya apa nutrisinya? Maka turunlah Surah Al-Isra’ ayat 17: ‘Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, ‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.'”
Maka kemudian diberitahulah nutrisi ruh untuk menguatkan nilai-nilai spritual seseorang. Jika fisiknya sakit tetapi ruhnya sehat, itu boleh jadi daya tahan tubuhnya tetap kuat. Dalam arti dia masih bisa menjalani kehidupan dengan baik. Akan tetapi jika ruhnya sakit meskipun fisiknya terlihat sehat sesungguhnya dia dalam keadaan lemah dalam menjalani kehidupan.
Apa nutrisi ruh? Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, jawabannya adalah ibadah. Makanya kita diperintahkan salat, mengaji, puasa, baca Qur’an, tahajjud. Inilah asupan untuk menguatkan ruh.
“Menyangkut virus Corona ini kita akan bagi menjadi 2 bagian. Pertama, secara fisik apa yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan agar diikuti, bagaimana berperilaku hidup sehat, menjaga kebersihan dan mencari makanan yang dibutuhkan. Ini ikhtiar. Kedua, ada bagian yang sangat penting menyangkut ruh. Karena jika ruhnya lemah akan berpengaruh terhadap kondisi fisik,” demikian Ustaz Adi Hidayah menjelaskan dalam ceramahnya.
Dia mengambil contoh dari sosok Nabi Ayyub. Nabi Ayyub ‘alaihissalam diserang penyakit yang begitu kuat, tapi karena ruhnya (nilai spritual) kuat beliau masih bisa menjalani kehidupan. Beliau baru meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala ketika penyakitnya telah mengganggu aktivitas ibadahnya.
“Saya ingin memberikan pendekatan spiritual bagaimana agar menguatkan ruh sehingga daya tahan tubuh bisa kuat dan tetap beraktivitas dengan sempurna. Beberapa pekan ini saya menerima pesan tidak hanya di Indonesia tapi saudara-saudara kita di luar negeri di bilangan Korea, Jepang dan beberapa tempat lainnya untuk sekadar salat berjamaah sekarang tidak diizinkan di masjid karena dikhawatirkan tersebarnya virus Covid-19 ini,” kata Ustaz Adi Hidayat.
BACA JUGA: Kenapa Penghafal Al-Quran Biasanya Kaya? Ustaz Adi Hidayat
Tak lupa, Ustaz Adi Hidayat juga mengajak semua kalangan untuk berdoa, semoga Allah meringankan dan menghilangkan penyakit yang sedang mewabah ini sehingga memudahkan semua ornag untuk beribadah.
Ustaz Adi Hidayat pun mengajarkan ayat-ayat Alquran untuk mengobati penyakit-penyakit yang dihadapi.
“Saya akan gabungkan tiga surah sekaligus. Insya Allah jika dibacakan dengan benar di situ ada janji Allah sebagaimana janji Allah kepada Nabi Ayyub bahwa penyakit apapun selain kematian, Allah akan berkenan menyembuhkannya,” kata Ustaz Adi Hidayat meyakinkan.
Berikut ini ayatnya:
1 Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Al-Isra’: 82)
2 Al-Qur’an Surah Al-Anbiya ayat 83-84
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (Al-Anbiya: 83)
فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗ فَكَشَفۡنَا مَا بِهٖ مِنۡ ضُرٍّ وَّاٰتَيۡنٰهُ اَهۡلَهٗ و مِثۡلَهُمۡ مَّعَهُمۡ رَحۡمَةً مِّنۡ عِنۡدِنَا وَذِكۡرٰى لِلۡعٰبِدِيۡنَ
“Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.” (Al-Anbiya: 84)
Surah Al-Fatihah ayat 1-7
Nabi SAW pernah mengatakan bahwa Surah Al-Fatihah ini sebagai obat (As-Syifa). Pernah dikisahkan seorang kepala suku tersengat kalajengking dan medis mengatakan tidak mungkin sembuh. Akhirnya dibacakan Surah Al-Fatihah dan Allah memberikan kesembuhan.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, doa tersebut merupakan bagian dari ikhtiar ruh, pendekatan-pendekatan spritual yang perlu diamalkan.
Adapun obat untuk menyembuhkan segala penyakit bisa ditemukan dalam kalimat Alquran. Beberapa ayat dalam Al-Qur’an berupa zikir-zikir tertentu yang apabila dilakukan dengan benar akan melahirkan penawar yang tidak ditemukan dalam ilmu kedokteran.
Selain doa, Ustaz Adi juga menyampaikan pesan Rasulullah terkait penanganan wabah.
“Jika seserang tidak tertimpa penyakit, kita ikuti pesan Rasulullah SAW. Kata Beliau, yang sakit jangan datang ke tempat perkumpulan. Yang tidak sakit jangan berkunjung ke daerah yang terkena penyakit. Yang sedang sakit flu, batuk-batuk dan sebagainya misalnya tinggal di rumah saja. Tetapi keyakinan perlu dibangun bahwa ajal itu tidak terkait dengan penyakit, tapi ajal terkait dengan maut,” terang Dai lulusan Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut itu.
Seseorang yang ditimpa penyakit belum tentu meninggal, karena banyak orang sehat juga mati seketika. Alquran mengabarkan bahwa setiap umat ada batas waktu hidupnya.
“Semoga Allah memberi kemudahan dan menghilangkan segala kesulitan di sekitaran kita. Insya Allah saudara kita yang meminta penguatan dan doa semoga Allah meringankan musibah yang kita hadapi saat ini,” kata Ustaz Adi Hidayat. []
SUMBER: YOUTUBE