PURWAKARTA—Aktivis anti riba, Saptuari Sugiharto, dalam Seminar Nasional Kembali ke Titik Nol yang digagas PPALC Purwakarta, membeberkan kiat-kiat agar terbebas dari utang riba.
“Pertama taubat. Minta ampun sama Allah. Kembali pada Allah,” ujar Saptuari di Ballroom Hotel Harper Purwakarta, Ahad (19/11/2017).
Kirim sinyal-sinyal taubat kita ke langit, lanjut Saptuari, taubat kepada Allah. “Ya Allah lunasi utang, ya Allah gak mau punya utang lagi,” lirih Saptuari.
Lalu perbaiki ibadah, lanjut Saptuari, yang shalatnya bolong-bolong kerjakan. “Yang shalatnya masih ditunda-tunda, yang putra ke masjid dan usahakan selalu tepat waktu – di awal waktu.” Jadikan sabar dan shalat, tambah Saptuari, sebagai penolong.
“Perbanyak doa dan dzikir, lafalkan doa ini; ‘Allahumma inni audzubika minal ma’tsam wal maghrom’, Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang.” Minta doa kepada orang tua, jelas Saptuari, kepada ibu dan bapak.
Masuk ke ranah teknis, lanjut Saptuari, naikkan pendapatan -jualan. “Apapun yang halal, sikat.” Belajar jualan online, copy writing dan cari ilmunya.
“Blacklist diri sendiri dari utang.”
Kita yang pernah berusan soal utang dengan lembaga keuangan pasti mengenal apa yang namanya BI Checking. “Ketika kita telat bayar, biasanya kita diingatkan; ‘nanti BI checkingnya jelek’.”
Nah penting mana, tanya Saptuari, BI checking apa Allah checking? “Maka sekali lagi niatkan untuk segera lepas dari jeratan riba.”
“Perbanyak sedekah. Jangan tunggu utang lunas baru sedekah.” Ingin ditolong Allah, lanjut Saptuari, tolonglah orang lain. “Ingin dibantu Allah, bantulah orang lain.”
Terakhir jadilah MEA 2016, apa itu? “Mendekat Allah, ikuti aturan Allah. Jangan jadi ngeyelers. Gak usah ngeyel. Riba haram, titik.” []