Pesinetron Muhammad Iqbal Azhari meninggal dunia di penghujung tahun, tepatnya Sabtu, (30/12/2017) akibat penyakit lever stadium 4 yang dideritanya. Hal tersebut diketahui dari sebuah unggahan di akun Twitter-nya pada Ahad (31/12/2017).
Artis ynag pernah membintangi sinetron ‘Pesantren dan Rock n Roll’ itu dulu sempat menjadi vokalis band metal bernama Mobil Derek. Jauh sebelum itu, almarhum juga sempat hidup di jalanan dan terjebak dalam masa-masa kelam.
Namun, beberapa tahun belakangan, ia memutuskan untuk berhijrah dan memfokuskan diri untuk berdakwah, khususnya di kalangan generasi muda.
Kisah hijrahnya ini diutarakannya dalam sebuah program televisi di tahun 2015 lalu.
“Awalnya saya suka musik metal dan keras, karena bisa lampiaskan emosi saya. Saya juga jauh dari orang tua, karena dulu saya sempet enggak pulang. Kelas 1 SMP saya keluar dari rumah, dan pas saya pulang, ternyata orangtua sudah tidak ada di rumah, mereka ternyata pindah. Pas saya pulang juga, tetangga kasih lembaran isinya alamat tempat tinggal mereka di Jakarta. Waktu itu saya enggak tahu Jakarta dan masih kecil juga, akhirnya saya memutuskan saya balik lagi aja ke jalanan,” ujar Muhammad Iqbal Azhari kala itu.
Ia juga menuturkan bagaimana pahitnya hidup yang pernah ia alami di jalanan.
“Dulu saya dapat duit cuma dari ngamen dan markirin, dan misalkan saya lagi enggak ada duit sama sekali dan perut keroncongan laper, ya mau enggak mau saya tungguin sampe itu orang pergi. Dan kadang orang lagi makan saya tungguin, akhirnya mereka pergi saya samperin makanan itu lalu saya makan. Cuek aja gak ada malu-malunya dulu,” lanjut Iqbal.
Iqbal mengaku, ia baru bisa bertemu kembali dengan orang tuanya setelah 6 tahun lamanya.
“Saya sempat bilang ke bapak saya, ‘iya pah suatu saat Iqbal bakal pulang ke rumah’. Orang tua saya, orang tua yang bijak, saya salut kepada ayah saya almarhum, beliau sempat bilang, ‘papah percaya, papah percaya kamu orang baik’. Disitu saya pikir, papa gatau kehidupan saya gimana. Kehidupan yang punya sekian banyak masalah dijalanan, mungkin kalo bapak tahu bapak malu. Tapi disini, seorang bapak yang selalu percaya dan berpikiran baik kepada anaknya,” tuturnya.
Sebelum berhijrah Iqbal bahkan pernah mengalami ketergantungan terhadap narkoba. Namun, justru dari kepahitan itulah ia akhirnya bertemu dengan jalan hidayah.
“Dulu saya pernah pake narkoba segala macem. Saya dulu bener-bener ngerasa ‘oh hidup saya gini terus’, sampai anak saya yang masih kecil pun ngelihat barang itu. Saya pernah pengen ketangkep polisi dan kena gerebek polisi, anak saya menolong, anak saya yang ngebuang itu ganja karena itu saya akhirnya punya titik balik mungkin,” ungkap Iqbal.
Ia memohon kepada Allah untuk diberikan kesempatan bertobat dan memperbaiki diri.
“Saat itu, saya pemakai narkoba dengan berlebihan dan akhirnya jadi overdosis. Saya masuk rumah sakit. Saya kayak yang udah pengen mati, sampai saya cuma bernazar sama Allah. ‘Ya Allah, seandainya saya masih diijinkan oleh-Mu untuk hidup, izinkan saya untuk bertobat kepada-Mu ya Allah’. Aaya terus-terus memohon kepada Allah. Setelah saya keluar dari rumah sakit, saya bener-bener dikasih sama Allah, didenger doanya, Allah ngasih sembuh saya. Akhirnya saya sudah mulai sholat, karena saya sudah bernazar seperti itu kepada Allah bila saya diberi kesembuhan saya akan memperbaiki diri,” tuturnya.
Setelah hijrah, Iqbal mengundurkan diri dari dunia hiburan dan fokus ke dunia dakwah. Kisah hidupnya telah menginspirasi banyak orang. []