INI kisah seorang pendeta Amerika Serikat yang masuk Islam setelah menerima perlakuan ramah saat mengunjungi Kerajaan Arab Saudi. Pria bernama Samuel Earle Shropshire itu kini dikenal sebagai pendakwah muslim terkemuka di Amerika.
Dia pertama kali bepergian ke Jeddah pada 2012 untuk bekerja sebagai editor untuk terjemahan baru Al-Qur’an. Pada mulanya ia penuh keraguan karena potret negatif umat Islam yang diciptakan media di Amerika Serikat, tetapi kemudian ia menyadari bahwa kenyataannya sama sekali berbeda dari apa yang dilihatnya di media.
BACA JUGA: Mualaf Jerman Bersyahadat setelah Selamat dari Penembakan Teroris Sayap Kanan, Ini Kisahnya
Shropshire membuat komentar selama wawancara dengan situs berita semi-resmi Saudi, Sabq.
“Transaksi orang-orang Saudi membuat saya masuk Islam,” kata Shropshire seperti dikutip dari video.
Shropshire, yang sekarang tinggal di Arab Saudi, mengatakan tinggal di antara “orang-orang baik” kerajaan dan menyaksikan keramahan mereka dan “moral yang baik” berkontribusi besar pada keputusannya untuk menjadi Muslim.
Kebaikan, keramahtamahan, dan persahabatan yang ia alami, di samping pekerjaannya dalam Quran, mendorongnya untuk belajar lebih banyak tentang agama dan lebih jauh meyakinkannya untuk memeluk Islam.
Ketika sedang mengerjakan terjemahan Al-Quran, Shropshire “memiliki banyak pertanyaan” dan mencari jawabannya, katanya dalam video. Dia terkesan dengan bagaimana kitab suci Islam itu menghargai Yesus dan Maria. Dia menambahkan bahwa saat tinggal di Jeddah, dia tersentuh oleh panggilan untuk sholat dan melihat jamaah di masjid terdekat.
“Hati saya ingin berada di masjid itu. Saya merasa terdorong oleh Tuhan untuk pergi ke sana,” katanya.
Beberapa bulan kemudian, dia mengumpulkan keberanian untuk mengunjungi masjid, di mana dia merasakan kehadiran Tuhan dan secara bertahap mulai belajar lebih banyak tentang agama tersebut.
BACA JUGA: Dilahirkan di Keluarga Pembenci Islam, Pria Ini Justru Jadi Mualaf Usai Baca Alquran
Dia masuk Islam dan segera setelah itu dia menjadi pengkhotbah Muslim yang setia sejak itu.
Menurut IslamiCity, pengkhotbah Muslim berusia 70 tahun ini memiliki gelar Doktor Teologi dan telah mengabdikan hidupnya untuk tujuan nirlaba. Dia telah bekerja di bidang hak asasi manusia dan penciptaan perdamaian, termasuk melobi pemerintah Amerika, Kanada dan Inggris, serta PBB.
Ia juga pendiri organisasi nirlaba Muslim Voice for Peace & Reconciliation, yang menyatukan umat Islam untuk mempromosikan perdamaian dunia, hak asasi manusia, keadilan, dan rekonsiliasi agama. []
SUMBER: ISLAMTICS