JAKARTA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginformasikan, serangan yang tengah berlangsung di Ghouta, Suriah, sejak 18 Februari 2018 masih terus memakan korban.
Operasi militer dengan dalih mengusir oposisi di Ghouta Timur telah mengorbankan perempuan, anak-anak dan warga yang tidak berdosa.
Presiden ACT, Ahyudin menyampaikan, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat, sejak krisis Ghouta hingga sekarang, korban jiwa yang berguguran sudah mencapai lebih dari 700 jiwa.
“Sebagai manusia yang punya hati nurani, kondisi yang terjadi di Ghouta patut kita bela, bantu dan perjuangkan,” ujarnya kepada Islampos di Kemang Jakarta Selatan Kamis (8/3).
Dirinya menambahkan, krisis yang terjadi menggerakkan masyarakat Indonesia untuk membantu menyelamatkan Ghouta.
“Melalui Aksi Cepat Tanggap, bantuan kemanusiaan sumbangsih masyarakat Indonesia terus disalurkan untuk pengungsi internal di Ghouta Timur,” pungkasnya
Ia mengungkapkan, bantuan yang didistribusikan antara lain makanan siap santap seperti nasi biryani dan lauk pauk, sup lentil, roti khobz. Lalu juga ada bahan bakar untuk pengungsi, mengingat saat masih musim dingin di Suriah. []
REPORTER: RHIO