DALAM Shahihnya Bukhari dan Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan di lidah tetapi berat di timbangan, dan amat dicintai oleh Allah: ‘Subhaanallahi Wa Bihamdihi, Subhaanallahil Adziim.”
Dalam riwayat yang sama juga disebutkan bahwa ucapan ini akan ditanamkan baginya sebuah tanaman pohon kurma di surga.
“Barangsiapa mengucapkan, ‘subhaanallahi wa bihamdihi’ dalam sehari seratus kali, maka akan dihapuskan kesalahan-kesalahannya meskipun seperti buih lautan.” (HR Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA: Bolehnya Berdzikir dengan Biji Tasbih dan Bantahan terhadap yang Membid’ahkannya (2-Habis)
“Barangsiapa mengucapkan: ‘laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadhir’, seperti orang yang membebaskan empat orang budak dari keturunan Ismail.” (HR Bukhari dan Muslim)
Istighfar, memohon ampun kepada Allah ta’ala dan senantiasa bertaubat atas dosa-dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah. Sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam satu hari seratus kali.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Bolehnya Berdzikir dengan Biji Tasbih dan Bantahan terhadap yang Membid’ahkannya (1)
Serta masih ada ucapan dzikir yang lainnya yang telah shahih diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain diucapkan dengan lisan, hati juga tidak boleh lalai dalam memahami maknanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kebiasaan menghitung jumlah dzikir dengan tangan kanannya.
Dari Abdullah bin ‘Amru radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Aku pernah melihat Nabi menghitung tasbih dengan tangan kanannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). []
SUMBER: MUSLIMAH.OR.ID