SETAN tidak akan pernah berhenti untuk menggoda manusia sampai hari kiamat. Karena inilah misi hidup setan. Semenjak dikeluarkan dari surga, setan meminta waktu penangguhan pada Allah dan Allah mengabulkannya. Ini sesuai dengan dengn firman Allah.
“Turunlah kamu dari surga itu. Karena kamu menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh,” (Qs. al-A’raf [7]: 13-15).
Setelah diberi penangguhan itulah, setan berjanji akan menyesatkan seluruh anak Adam. Setan akan menggiring manusia ke dalam api neraka tanpa pernah berputus asa.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” (Qs. al-A’raf [7]: 16).
Setan juga berjanji, bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar membawa manusia sebanyak-banyaknya ke dalam api neraka bagaimanapun caranya.
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat),” (Qs. al-A’raf [7]: 17).
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah makna godaan setan dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri dalam ayat ini? Mengapa setan tidak menyebutkan godaan dari arah atas?
Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat ini dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. Godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.
Godaan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan gandrung terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.
Sementara itu, al-Hakam bin Abban menuturkan dari ‘Ikrimah dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas, “Allah Ta’ala tidak berfirman ‘dari atas mereka’ karena rahmat itu diturunkan dari arah atas.”
Kita harus tahu bahwa setan tidak pernah menyerah untuk menyesatkan kita. Maka dari itu, sudah seharusnya kita terus menerus memohon perlindungan kepada Dzat Yang Maha Melindungi. Wallahu’alam.[]