MANTAN pebasket yang juga juara NBA, Stephen Jackson diketahui telah memeluk agama Islam pada jnauari 2021 lalu. Dia mengaku sudah mengenal Islam sejak beberapatahun lalu. Namun mulai mempelajarinya secara mendalam sejak 7 bulan lalu.
Pekan lalu, Jackson berbagi kisah tentang konversi keimanannya menjadi seorang Muslim.
Meskipun pemain bintang Muslim tak asing lagi di dunia NBA seperti Kareem Abdul-Jabbar, Hakeem Olajuwon, Mahmoud Abdul-Rauf, hingga Shareef Abdur-Rahim. Namun konversi agama yang dilakukan Jackson begitu sangat penting, karena memberikan Muslim Amerika sura penting untuk perubahan sosial.
Dalam sebuah sesi wawancara seperti dilansir dari Religion News Service pada Jumat (5/2/2021), Jackson mengaku dengan ikhlas dirinya melontarkan pernyataan pertama kalinya untuk pindah agama adalah pada 2013. Dia menceritakan perjalanannya menemukan Islam berawal ketika ia menjalin pertemanan dengan yakni Hanif atau dikenal Neef Buck dari duo rap Young Gunz.
BACA JUGA:Â Juara NBA Stephen Jackson Mualaf, Posting Sajadah dan Kutip Ayat Kursi
Jackson kerap melihat temannya itu sholat, hingga ia pun bertanya tentang bagaimana Hanif sholat dan apa yang diucapkan ketika sholat.
Kala itu Jackson belum tergerak untuk menjadi mualaf, hingga kemudian temannya yang lain yakni Jibril dibunuh. Jibril adalah seorang Muslim yang biasa diajak Jackson berbincang tentang Islam. Ketika di pemakaman sahabatnya itu, Jackson melihat ibu Jibril sangat tenang dan yakin, sebagaimana ketenangan dan keyakinan yang diingat Jackson dari sosok Jibril ketika masih hidup.
Jackson merasa ibu temannya itu gembira mengetahui anaknya dalam perjalanan ke surga. Dari situlah ada keyakinan dalam diri Jackson untuk memutuskan memeluk Islam. “Insya Allah. Itu adalah hari dimana saya benar-benar memutuskan,” kata Jackson.
Ketika kampanye BlacLivesMatters bergaung di Amerika atas kematian George Floyd yang dibunuh dalam sebuah penangkapan yang dilakukan polisi, itu membuat Jackson menyadari tentang kematian. Dari situ, Jackson berusaha mempelajari tentang dirinya dan tujuannya hidup. Jackson menyadari kematian dapat datang kapan saja. Tapi dengan usianya yang sudah 42 tahun, Jackson bersyukur dan ingin menjalani kehidupannya sebagai manusia yang lebih dekat dengan Allah.
“Saya ingin tumbuh lebih dekat dengan-Nya. Saya ingin menjadi pemimpin yang lebih baik, manusia yang lebih baik, pemimpin keluarga yang lebih baik, teman yang lebih baik, dan sekarang saya ingin tumbuh sebagai orang beriman. Saya perlu mendengarkan hati saya. Allah telah menyentuh jiwa saya secara mendalam dengan begitu banyak hal yang terjadi,” kata Jackson.
Jackson merasakan gejolak iman dalam batinnya. Ia pun menelepon saudaranya, Tone Trump dan mengatakan bahwa dirinya siap untuk menjalani hidup sebagai Muslim. Jackson merasa seperti orang baru dan lebih kuat dalam banyak hal.
Ada banyak perubahan dalam hidup Jack setelah menjadi Muslim. Jackson mengatakan sebagai pebasket dirinya memang sangat disiplin, bahkan sebelum menjadi Muslim ia sudah meninggal pergi ke klub dan minuman keras.
“Allah telah memberkati saya dengan begitu banyak, dan sekarang dia telah memberkati saya dengan Islam. Saya ingin menunjukkan kepada-Nya bahwa saya layak mendapatkan berkah itu dengan membawa disiplin yang sama ke dalam Islam sejak hari pertama, yang saya bawa ke segala hal lainnya dalam hidup saya,” kata Jackson.
BACA JUGA:Â Inilah 4 Pebasket Muslim yang Menjadi Bintang Besar di NBA
Kini, kendati telah pensiun dari NBA, Jackson tak pernah berhenti beraktivitas. Dia sering muncul di ESPN sebagai komentator pertandingan. Ia pun membuat All the Smoke yakni podcast yang menuai respon positif dalam dunia NBA.
Jackson juga kini semakin aktif berada di garis depan dalam menyerukan gerakan keadilan rasial terlebih setelah peristiwa pembunuhan George Floyd yang disebut oleh Jackson sebagai kembarannya. []
SUMBER: RELIGION NEWS SERVICE