PEKANBARU—Ustaz Abdul Somad (UAS) menyampaikan nasihat dalam bentuk pantun kepada Sandiaga Uno pada prosesi adat Riau ‘Tepuk Tepung Tawar’ di Balai Adat Melayu, Riau (4/9/2018).
Nasihat berbentuk pantun tersebut sarat akan makna. Berikut ini isi nasihat tersebut selengkapnya:
“Manusia boleh buat tipu daya, apalah susah bermain kata, apalagi bermain citra. Tapi ada Yang Maha Kuasa, bila dia berkehendak semua nyata. Detak jantungmu dalam kuasanya, bila Dia katakan Kun kau pun sirna.
BACA JUGA: Sambut Sandiaga Uno di Riau, UAS akan Pimpin Doa
Kalau mentari duduk di istana, tentulah kaki akan melangkah. Kalau Allah titipkan kuasa, jangan angkuh semena-mena. Kalau Allah titipkan kuasa, kaya dan miskin dipandang sama. Kalau Allah titipkan kuasa, cerdik mulia bodoh dibina. Kalau Allah titipkan kuasa jangan asyik bersolek rupa. Kalau Allah titipkan kuasa, padi disemai dipetik serta. Kalau Allah titip kuasa, bagilah minyak itu merata-rata.
Pahlawan devisa negara meninggalkan sanak saudara hanya mencari pelepas dahaga. Negeri kaya tiada terkira, mengapa tiada dibina serta. Akhirnya apa yang terkata, menjadi kuli di rumah saudara, mereka tiada hina.”
Selain pantun nasihat, Ustaz Abdul Somad yang ikut mengenakan pakaian adat Melayu Riau ini pun menyampaikan pantun jenaka.
“Anambas di tengah samudera, pipa gas di pelupuk mata. Untaian zamrud khatulistiwa, budak melayu duduk menyapa. HP mahal tiada berguna tak ada signal kata mereka.”
BACA JUGA: LAM Riau akan Beri Sanksi Adat kepada Penghina Ustaz Abdul Somad
Pantun jenaka lainnya disampaikan UAS saat membalas Ketua Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Syahril Abu Bakar, yang mengibaratkan UAS dan Sandiaga Uno bagaikan mentari dan rembulan.
“Kata Datuk Syahril Abu Bakar, dia dikirimkan mentari dan bulan purnama. Entah siapa mentari siapa purnama, akulah agaknya purnama karena gelap gulita,” katanya, disambut derai tawa pendengar. []
SUMBER: TRIBUNNEWS