PALESTINA—Juru bicara Dinas Kesehatan Palestina Asyraf Al-Qadurah dilaporkan telah mengungkap penyebab gugurnya para syuhada dalam serangan terowongan Gaza. Selain korban yang gugur, belasan orang yang luka dalam serangan roket Israel ke wilayah Khan Yunis timur di Jalur Gaza adalah akibat tersedak gas beracun yang mematikan.
Dalam keterangan persnya pada Senin (30/10/2017), Al-Qadurah menjelaskan bahwa serangan roket itu menebarkan serbuk mesiu dan gas beracun mematikan, PIC melaporkan. Ketika diluncurkan, dua zat tersebut masuk dalam terowongan sehingga menambah korban gugur dan terluka.
Al-Qadurah meminta kepada pihak-pihak terkait untuk mengungkap secara jelas apa sebenarnya kandungan mesiu dalam senjata yang digunakan Israel dalam menyerang ke Jalur Gaza. Pasalnya, Israel terbukti menggunakan senjata-senjata yang dilarang oleh dunia internasional terhadap kelompok sipil di Jalur Gaza.
Di sisi lain, Kepala Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsha tempat evakuasi korban di Der Balah, Jalur Gaza, Kamal Khattab mengatakan, pihaknya telah menemukan zat racun baru dalam tubuh korban meninggal dunia yang gugur akibat serangan Israel di pintu terowongan.
Kepada Quds Press, Khattab menambahkan, gas beracun yang digunakan Israel menyerang kelompok perlawanan pertama kali ditemukan dan belum diketahui jenisnya sampai sekarang. Padahal korban yang gugur sudah menggunakan masker dan tabung oksigen di dalam terowongan.
Karena itu, tim evakuasi kemudian memutuskan untuk berhati-hati dari semua korban luka di rumah sakit dan terus dipantai. Sebab ada satu korban yang datang ke tempat serangan dan tidak terluka namun saat tiba di rumah sakit mengantar korban justru mengalami keracunan hebat.
Korban lainnya mengalami sesak nafas yang parah hingga pingsan. []