JAKARTA—Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengatakan, memasuki bulan-bulan sepuluh hari terakhir bulan Ramadan merupakan saat-saat terbaik untuk mendedikasikan segalanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Di hari-hari inilah kita disunnahkan untuk melakukan i’tikaf selama 10 hari. Bahkan di akhir hayat Rasulullah SAW beliau melakukannya selama 20 hari terakhir,” ujarnya kepada Islampos.com, Sabtu (9/6/2018).
BACA JUGA: Bangun Pesantren Pertama di AS, Shamsi Ali: Ini Cita-cita Saya Sejak Lama
Dirinya menyampaikan dalam ajaran Islam, penentuan sebuah amalan itu dinilai pada tahap akhirnya (khawatim). Sehingga, menurutnya sangat wajar jika sepuluh malam terakhir Ramadan menjadi perhatian besar Rasulullah SAW dalam amalan Ramadan.
“Al-a’malu bi khawatimiha” (amalan itu ditentukan oleh akhirnya). Demikian penegasan Rasulullah SAW,” pungkasnya.
Imam Shamsi menekankan, Hidup itu sendiri akan ditentukan akhirnya. Sehingga, kata dia salah satu impian terbesar seorang Mukmin adalah berakhir hidupnya dengan baik (good ending). Atau yang dikenal dalam bahasa agama dengan “husnul khatimah”.
BACA JUGA: Imam Shamsi Ali Kagumi Kesederhanaan Ustadz Abdul Somad
“Tidak mudah memang. Karena semakin besar nilai amal, termasuk nilai pada akhir-akhir Ramadan ini, semakin besar pula tantangannya. Di satu sisi kita memasuki masa-masa “lelah” (futuur). Di sisi lain, berbagai distruksi mulai tumbuh, termasuk mempersiapkan Idul Fitri misalnya,” ungkapnya. []
Reporter: Rhio