• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Tanya Jawab Ramadhan

Ini Petunjuk I’tikaf Nabi Muhammad

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Tanya Jawab Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Pesan Al-Quran untuk Para pendidik

Foto: Aldi/islampos

1
BAGIKAN

TANYA: Adakah petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam masalah i’tikaf?

JAWAB: Dikutip dari islamqa.info petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah yang paling sempurna dan paling mudah.

Suatu kali beliau i’tikaf pada sepuluh hari pertama, kemudian sepuluh hari pertengahan untuk mencari Lailatul Qadar, berikutnya menjadi jelas baginya bahwa dia terdapat pada sepuluh malam terakhir. Maka beliau setelah itu kontinyu i’tikaf selama sepuluh hari terakhir (Ramadan) hingga bertemu Tuhannya Azza wa Jalla.

Suatu kali beliau meninggalkan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir, lalu beliau qadha di bulan Syawal pada sepuluh hari pertama di bulan tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan pada tahun kematiannya, beliau melakukan i’tikaf menjadi selama 20 hari. (HR. Bukhari, no. 2040)

ArtikelTerkait

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

4 Hukum Meminum Obat Pencegah Haid supaya Bisa Puasa Sebulan Penuh

9 Pertanyaan tentang Puasa Qadha dan Jawabannya

Bolehkah Mengulang Bacaan Surat yang Sama ketika Shalat Tarawih?

Ada yang mengatakan bahwa sebab beliau i’tikaf lebih lama adalah karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mengetahui ajalnya, maka beliau ingin memperbanyak amal kebaikan untuk menjelaskan kepada umatnya tentang kesungguhan beramal agar mereka menghadap Allah dalam kondisi terbaik. Adapula yang mengatakan bahwa sebabnya adalah karena Jibril menyimak Al-Quran darinya sekali setiap Ramadan, namun pada tahun kematiannya dia menyimaknya sebanyak dua kali, karena itu beliau i’tikaf dua kali lebih banyak dari sebelumnya.

Namun pendapat yang lebih kuat mengapa beliau ketika itu i’tikaf selama dua puluh hari adalah karena pada tahun sebelumnya beliau safar, hal itu ditunjukkan oleh riwayat Nasai, Abu Daud, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan selainnya dari hadits Ubai bin Ka’ab,

“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan i’tikaf sepuluh akhir Ramadan. Lalu beliau safar sehingga tidak i’tikaf. Maka pada tahun berikutnya beliau i’tikaf dua puluh hari.” (Fathul Bari)

Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam minta dipasangkan tenda di dalam masjid, lalu beliau berdiam di dalamnya menghindar dari orang-orang untuk menghadap Allah Tabaraka wa Ta’ala, sehingga sempurnalah khalwat (menyendiri) dalam bentuk sebenarnya.

Suatu saat beliau beri’tikaf di kemah kecil dan meletakkan tikar di pintunya. (HR. Muslim, no. 1167)

Ibnu Qayim berkata dalam Kitab Zaadul Ma’ad, 2/90.
Ini semua kesimpulan dan maksud i’tikaf. Berbeda dengan apa yang dilakukan orang-orang yang tidak paham yang menjadikan i’tikaf sebagai tempat bersenang-senang dan menarik pengunjung serta tempat berbincang-bincang. Cara i’tikaf mereka berbeda dengan i’tikaf Nabi.

Beliau selalu berada di dalam masjid, tidak keluar kecuali untuk memenuhi hajat. Aisyah radhiallahu anha berkata,

“Beliau tidak pulang ke rumah kecuali jika memiliki hajat jika sedang i’tikaf.” (HR. Bukhari, no. 2029, Muslim, no. 297)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Kecuali untuk memenuhi kebutuhan manusia.”

Az-Zuhri menafsirkannya, “Buang air kecil dan besar.”

Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu menjaga kebersihannya. Beliau mengeluarkan kepalanya dari masjid ke kamar Aisyah, lalu rambutnya dicuci dan disisir olehnya.

Bukhari (2028) dan Muslim (297) meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,

“Adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyorongkan kepalanya kepadaku saat beliau i’tikaf di masjid, lalu aku sisir saat aku sedang haid.” (Dalam riwayat Muslim, ‘Lalu aku mencucinya.’)

Al-Hafiz berkata, “Dalam hadits terdapat kebolehan membersihkan dan mengharumkan serta mandi dan berhias termasuk menyisir. Jumhur berpendapat, tidak ada sesuatu yang dimakruhkan, kecuali apa yang dimakruhkan di dalam masjid.

Termasuk petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam, jika dia sedang i’tikaf tidak membesuk orang sakit dan tidak takziah. Hal tersebut agar lebih berkonsentrasi untuk munajat kepada Allah Ta’ala. Realisasi hikmah dari i’tikaf adalah memutuskan hubungan dengan manusia untuk menghadap Allah Ta’ala.

Aisyah berkata,

“Sunah bagi orang yang i’tikaf untuk tidak membesuk orang sakit dan tidak takziah serta tidak berjimak atau mencumbu istrinya, juga tidak keluar dari masjid untuk suatu keperluan, ke cuali perkara yang harus.” (HR. Abu Daud, no. 2473, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud)

“Sebagian istri-istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menemuinya saat beliau sedang i’tikaf. Apabila mereka pulang, maka beliau ikut mengantarkannya. Hal itu terjadi di malam hari.”

Dari Shafiah, istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk menemuinya saat dia i’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Lalu dia berbincang-bincang sesaat dengannya. Kemudian dia bangkit pulang, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam ikut bangkit mengantarkannya ke rumahnya.” (HR. Bukhari, no. 2035, Muslim, no. 2175)

Kesimpulan pendapat adalah bahwa i’tikaf nabi shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan kemudahan dan tidak memberatkan. Waktunya adalah berzikir kepada Allah Ta’ala dan menyambut ketaatan dan Lailatul Qadar. []

SUMBER: ZADUL MA’AD, IBNUL QAYIM, 2/90, AL-I’TIKAF, NAZRATUN TARBAWIYAH, DR. ABDULLATI BALTHU.

 

 

 

Tags: bulan puasabulan ramadhanI'tikafMasjidpetunjuk i'tikaf
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Doa Malam Lailatul Qadar

Next Post

Tidak Ada I’tikaf kecuali di 3 Masjid?

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

mimpi basah di siang hari Ramadhan, Ilustrasi tidur miring kanan

2 Hukum tentang Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan

25 April 2022
mitos tentang haid, hukum meminum obar pencegah haid, Zikir Wanita Haid, implikasi haid bagi seorang muslimah

4 Hukum Meminum Obat Pencegah Haid supaya Bisa Puasa Sebulan Penuh

21 April 2022
diet keluarga rasulullah, kurma tasbih teko air minum gelas puasa qadha

9 Pertanyaan tentang Puasa Qadha dan Jawabannya

18 Mei 2021
shakat gerhana bulan, fakta unik seputar tarawih, Macam Shalat Sunah, yang mengharuskan sujud sahwi, arah pandangan mata ketika shalat, keutamaan sujud shalat

Bolehkah Mengulang Bacaan Surat yang Sama ketika Shalat Tarawih?

5 Mei 2021
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.