JAKARTA—Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengatakan, ketika berbicara tentang haji tentu berbicara tentang Islam secara keseluruhan, bahkan hidup secara menyeluruh.
Hal itu kata Imam Shamsi karena haji adalah ibadah yang sangat istimewa. Dan karenanya musim haji dirasakan bahkan ikut dirayakan oleh seluruh Muslim di seluruh pelosok dunia.
BACA JUGA: Kyai Cholil: Ibadah Haji, Bentuk Totalitas dalam Beragama
“Perayaan Idul Adha dengan berkurban sehari setelah wukuf di Arafah merupakan bentuk keikut sertaan, katakanlah bentuk solidaritas Muslim dunia kepada jamaah haji di Tanah Suci,” kata Imam Shamsi, Sabtu (18/8/2018).
Tapi, dirinya akan merangkum poin penting dari pelaksanaan ibadah haji. Keempat ini menurutnya merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian ibadah haji, dari awal hingga akhir.
“Pertama, haji itu merupakan kesimpulan seluruh ibadah dalam Islam. Bahwa ibadah haji itu mencakup seluruh ibadah-ibadah dalam Islam. Ambil saja misalnya rukun Islam yang lima,” ungkapnya.
BACA JUGA: 14 Amalan Ini Pahalanya Setara Ibadah Haji
Ketika memulai berihram, Lanjut Shamsi Ikrar pertama yang akan dilantungkan adalah “labbaik allahumma labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk. Laa syariik laka labbaik”. Ucapan atau Ikrar ihram ini disimpulkan dalam Kalimah “Laa ilaaha illa Allah”.
“Sepanjang hidup Muslim menegakkan sholat dengan menghadapkan wajahnya ke sebuah titik poin yang tetap (kiblat). Di saat berhaji para jamaah justeru berada langsung di depan Ka’bah Al-Musyarrafah. Ada ikatan batin dengan Rumah Tua (al-baet al-atiiq) itu,” pungkasnya. []
REPORTER: RHIO