PYONGYANG—Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, Korea Utara akan mempertimbangkan penanggulangan militer tingkat tinggi dalam sejarah melawan Amerika Serikat.
Hal tersebut merupakan respons atas ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghancurkan Korea Utara.
Kim Memanggil Trump cacat mental dan komentarnya sebagai deklarasi perang paling ganas dalam sejarah, seperti dilansir Reuters, Jumat, 22/09/2017 kemarin.
Kim mengatakan, pidato Trump di PBB, Selasa lalu, mengonfirmasikan bahwa program nuklir Pyongyang adalah jalan yang benar.
Ia melanjutkan, Ucapannya telah meyakinkan saya, daripada menakut-nakuti atau menghentikan saya, jalan yang saya pilih itu benar dan itulah yang harus saya ikuti sampai akhir,” ujarnya.
Kim jong un berjanji untuk membuat Trump membayar mahal untuk pidatonya di PBB.
Dalam pidato di PBB, Selasa (19/09/2017) kemarin, Trump memperingatkan pemimpin Korea Utara bahwa Amerika Serikat mengancam, akan benar-benar menghancurkan negara berpenduduk 26 juta jiwa itu dan mengejek Kim sebagai orang roket dalam sebuah misi bunuh diri.
Itu adalah petunjuk langsung pertama Presiden Amerika Serikat untuk aksi militer melawan Korea Utara yang telah melakukan uji coba nuklir keenam dan nuklir terbesar.
Selain uji coba nuklir, Korea Utara telah meluncurkan puluhan rudal sejak Kim berkuasa pada 2011.
Kim mengatakan, Trump akan menghadapi hasil di luar dugaannya. Namun Kim tak merinci aksi apa yang akan dilakukan Korea Utara berikutnya.
“Saya pasti dan pasti akan menjinakkan Amerika Serikat pikun yang gila mental, dengan api,” pungkasnya.[]