JAKARTA –Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M. Fachir, Selasa (19/22/2017), menyampaikan bahwa veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait status Yerusalem memang sudah diperkirakan sebelumnya. Namun Indonesia bersyukur bahwa 14 dari 15 negara anggota DK PBB mendukung resolusi tersebut.
”Sudah kita perkirakan, tentu saja ini tidak sesuai dengan kepentingan Amerika, tapi kita berskyukur bahwa 14 dari 15 negara anggota DK PBB menyetujui resolusi, meskipun kemudian Amerika memveto,” ucap Fachir seperti dikutip dari Sindo.
Setelah veto yang dilakukan AS, Indonesia berencana untuk maju ke majelis umum PBB.
”Segera setelah ini kita akan maju ke Sidang Majelis Umum PBB sesi khusus, jadi ada sidang khusus, untuk membahas hal yang sama karena di situ tidak ada veto,” kata diplomat Indonesia ini.
Indonesia pun akan menggalang dukungan dari dunia internasional.
“Karena itu, kita menggalang negara-negara lain, tentu saja mulai dari OKI dan Gerakan Non-Blok untuk memajukan rancangan resolusi, dan Indonesia menjadi co-sponsor resolusi tersebut. Itu antara lain yang akan kita lakukan. Insya Allah akan diselenggarakan Kamis,” kata Wakil Menlu Retno Marsudi itu. []