ISTILAH gerhana matahari, tentu tidak muncul secara tiba-tiba. Tentunya ada orang yang pertama kali menemukannya. Siapakah dia? Ternyata, salah satu ilmuwan Islam-lah pelopornya. Dia adalah Ibrahim Muteferrika.
Dilansir dari Worldbulletin, Muteferrika adalah mantan imam Hungaria yang telah masuk Islam. Ia menggambarkan latar belakang dan keyakinan agamanya dalam sebuah buku yang ia sebut “Risale-yi Islamiyye”. Dia juga sangat peduli dengan keterbelakangan teknis dan administrasi kekaisaran Utsmaniyah.
Muteferrika berhasil dikenang sebagai Muslim pertama yang mendirikan fasilitas mesin cetak dengan movable type. Meskipun mesin cetak dengan movable type, yang berasal dari Tiongkok, telah digunakan di Eropa selama beberapa waktu, mesin cetak yang dibawa oleh Muteferrika ini terbilang inovatif dan agak kontroversial dalam perkembangan di dunia Muslim. Melalui mesin cetak itu, ia mencetak peta pertama yang diketahui dari ilmu gerhana matahari dan bulan.
Peta gerhana yang dibuat oleh Muteferrika tersebut diduga merupakan gambar pertama, sekaligus teori yang menyebutkan bagaimana gerhana matahari dan juga bulan bisa terjadi. Karena itulah teori yang dibuatnya itu menjadi cikal bakal teori gerhana matahari yang digunakan saat ini.
Kita sudah selayaknya bangga pada umat-umat Muslim pendahulu, seperti halnya pada Muteferrika. Di mana mereka memiliki semangat yang tinggi dalam mencari ilmu. Bahkan, mereka mampu membuat sesuatu yang berguna bagi orang banyak. Dan bahkan, karyanya bisa bermanfaat meski mereka tak ada lagi di dunia ini. []